MOTOR Plus-online.com - Ramai penembakan mobil mewah pemilik Duniatex Group, pelakunya sempat jadi pemasok motor.
Aksi penembakan tersebut berada di depan Gudang Ruko Menara, Jalan Monginsidi, Banjarsari, Surakarta, Jawa Tengah.
Peristiwa itu berlangsung pada hari Rabu (2/12/2020) siang.
Akibat aksi teror itu, mobil Toyota Alphard itu dihujani peluru yang dilakukan Lukas Jayadi.
Baca Juga: Akun Medsos Keluarga Anggota Klub Moge yang Keroyok TNI Dibully
Kronologi berawal saat Saksi KR yang juga supir korban mengendarai mobil Toyota Alphard bersama dengan korban.
Saat itu, perjalanan korban diberhentikan oleh pelaku.
Pelaku bersama istri lantas ikut naik mobil korban menuju ke gudang rokok Menara Jl. Monginsidi Kel. Gilingan Kec. Banjarsari Kota Surakarta.
Sesampainya di tempat kejadian perkara, pelaku turun dari mobil dan menyuruh saksi membantu mengangkat barang, namun saksi tidak mau.
Curiga dengan gelagat pelaku, saksi langsung menjalankan mobilnya.
Baca Juga: Australia Gempar, Tragedi Penembakan Menelan 4 Korban, Geng Motor Dicurigai
Saat itulah, pelaku langsung menembaki mobil yang di kendarai oleh korban dan saksi
Terbukti ada 8 tembakan yang mengenai mobil Toyota Alphard milik korban.
Tidak ada korban dalam aksi penembakan tersebut.
Namun korban bersama dengan saksi membawa mobilnya ke mako Brimob Den C Banjarsari Surakarta.
Baca Juga: Dor! Polisi Lepaskan Tembakan, Selamatkan Maling Motor Dari Amuk Massa
Hal itu disampaikan oleh Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak.
"Tersangka LJ sdh berhasil ditangkap oleh tim Gabungan Satreskrim Polresta Surakarta dan Den C Brimob Polda Jateng di ruang tunggu VIP Pool Bus Rosalia Indah Palur Karanganyar," kata Ade, Rabu (2/12).
Dalam penangkapan disita senjata jenis walther kaliber 22 bersama dengan 3 magazen dan 62 butir peluru kaliber 22.
Ternyata, pelaku Lukas Jayadi juga doyan bisnis di dunia otomotif, yaitu motor.
Baca Juga: Kronologis Pengusiran Balap Liar Oleh Tembakan Pistol, Kasus Bermula dari Klakson
Lukas Jayadi diketahui sebagai pemilik PT. Dayang Motor Indonesia.
Awalnya Lukas Jayadi bekerja sama dengan importir motor Jepang yang berkantor di Jakarta tahun 1967.
Saat itu, penjualan motor Jepang terbilang seret dibandingkan motor Eropa.
Berkat kegigihan serta keberuntungannya, Lukas Jayadi sanggup jualan motor tanpa modal, yaitu dengan jaminan uang untuk inden motor itu.
Baca Juga: Video Begini Cara Club Motor Selandia Baru Hibur Korban Penembakan di Masjid Kota Christchurch
Mengingat brand motor Yamaha dan Honda amat kuat, konsumennya percaya dengan jaminan uang walaupun harus menunggu 3 bulan.
Bahkan, Lukas Jayadi melibatkan beberapa saudaranya membuka dealer dan kemudian melangkah di bidang perakitan motor.
Setelah merasa mampu, Lukas Jayadi merambah ke pembuatan motor di tahun 1998.
Berkat situasi kota yang gak menentu, bisnis motornya malah laris manis sampai untung bersih Rp 1 juta saat itu.
Akhirnya Dayang Motor pun berani bersaing dengan pabrikan motor Jepang.
Mulai dari motor sampai becak motor diproduksi Dayang Motor.
Sampai tahun 2011, produksinya tembus di kisaran 500 sampai 3000 unit per bulan.
Pangsa pasarnya amat luas, dari Mesir sampai Peru.
Baca Juga: Mengenal Club Motor Paling Ditakuti di Selandia Baru, Hibur Korban Penembakan di Masjid Christchurch
Selain itu, Lukas Jayadi juga memasok motor sampai motor niaga hingga ke pelosok negeri.
Seenggaknya, ada 40 daerah yang dipasok Lukas Jayadi.
Source | : | Kontan.co.id,solopos.com |
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR