MOTOR Plus-online.com - Marc Marquez rupanya sempat dilirik Ducati MotoGP, namun batal gara-gara hal ini.
Bukan rahasia umum kalau Marc Marquez sebagai pembalap MotoGP yang doyan banget koleksi juara dunia.
Seenggaknya, Marc Marquez sanggup juara dunia di MotoGP 2013, 2014, 2016, 2017, 2018 dan 2019.
Makanya banyak tim MotoGP yang berharap Marc Marquez bisa gabung, termasuk Ducati.
Baca Juga: Marc Nongol, Pol Tidak Saat Launching Line-Up Honda Pabrikan 2021
Baca Juga: Gabung Repsol Honda, Begini Sambutan Marc Marquez Ke Pol Espargaro
Sayangnya, Marc Marquez tetap setia bertahan bersama Honda pabrikan.
General Manager Ducati, Luigi Dall'Igna pun membeberkan alasannya batal merekrut The Baby Alien.
"Saya kesulitan untuk memisahkan pembalap dan motor dari tim," ungkapnya dikutip dari GPOne.com.
"Paket gabunganlah yang menang. Jadi, sulit untuk mengatakan apa yang bisa dilakukan Marquez dengan motor Dovizioso," sambungnya.
Baca Juga: Naik Meja Operasi Lagi, Gaya Balap Marc Marquez Di MotoGP Berubah
Dall'Igna pun menyoroti betapa sulitnya bersaing dengan Honda demi berpalingnya Marc Marquez ke Ducati.
"Sulit untuk mengalahkan Honda dengan Marquez. Tidak ada pabrikan Eropa yang dapat melakukannya (merekrut Marquez)," katanya.
"Kami memikirkan tentang mendatangkan Marquez bertahun-tahun lalu," curhat dia.
Akhirnya petinggi Ducati ini menyorot soal finansial alias keuangan untuk merekrut Marc Marquez.
Baca Juga: Pol Espargaro Gak Percaya Motor MotoGP RC213V Buat Marc Marquez Doang
"Tetapi, jelas biaya pembalap adalah item terpenting dalam departemen balap," bebernya.
"Sulit untuk memenangkan tantangan jenis ini bersama Honda," lanjut dia.
"Ia memiliki sumber ekonomi yang begitu besar, sulit bagi pabrikan Eropa untuk mendekati angka ini," akunya.
Ducati baru saja mengakhiri kerjasama dengan Andrea Dovizioso yang telah memperkuat tim sejak 2013 setelah MotoGP 2020.
Makanya Ducati menunjuk pembalap baru pada MotoGP 2021, yaitu Jack Miller dan Francesco Bagnaia.
| Source | : | GPOne.com |
| Penulis | : | Galih Setiadi |
| Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR