MOTOR Plus-online.com - Berhitung biaya turing naik motor akhir tahun, termasuk tes rapid antigen.
Menjelang akhir tahun 2020, banyak bikers berencana turing atau pulang kampung halaman naik motor.
Mengingat akhir tahun 2020, banyak libur nasional yang jadi alasan banyak bikers ingin jalan jauh.
Yuk kita hitung-hitungan, soal biaya turing naik motor menjelang akhir tahun 2020.
Baca Juga: Segini Jumlah Hari Libur Nasional Desember 2020, Bisa Buat Turing Nih
Baca Juga: Demi Kelancaran Ini Aturan Keluar Masuk Jakarta Selama Libur Natal dan Tahun Baru
Untuk menghitungnya, pertama kita hitung dulu biaya bensin yang bakal dihabiskan.
Dengan cara melihat berapa kilometer yang bisa dilalui dengan bensin 1 liter.
Agar mudah menghitungnya, kita pukul rata konsumsi BBM motor 30 kilometer / liter.
Lalu kita hitung, dengan harga bensin yang kita pakai selama turing.
Baca Juga: Update Harga Bensin Pertamina Desember 2020, Ternyata Ini Beda SPBU Kode 31 dan 34
Tipe bensin yang dipilih, adalah Pertalite dengan RON 90 yang umum dipakai.
Harga Pertalite sedang turun jadi Rp 6.450 / liter, mengikuti program Pertamina Langit Biru.
Selanjutnya, kita kalikan variabel di atas dengan tujuan yang bakal kita tempuh.
Berhubung banyak bikers suka turing ke D.I Yogyakarta, kita hitung berapa kilometer jaraknya dari Jakarta.
Baca Juga: Kaget Harga Bensin Rp 35.000 Per Liter Ketika Libur Natal dan Tahun Baru di Krayan
Menggunakan Google Maps, perhitungan jarak tempuh dari Jakarta ke Jogja sekitar 420 Km.
Lalu kita hitung deh, dengan cara membagi jarak tempuh dengan konsumsi BBM motor yaitu 30 km.
Hasilnya, 420 km dibagi 30 km adalah 18,3, jadi selama perjalanan Jakarta ke Jogja kita menghabiskan bensin 18,3 liter.
Lalu dikalikan deh dengan harga bensin Pertalite, jadinya 14 liter kali Rp 6.450 adalah Rp 118.250.
Baca Juga: Demi Kelancaran Ini Aturan Keluar Masuk Jakarta Selama Libur Natal dan Tahun Baru
Itu baru biaya bensin saja bro, kita juga harus menghitung biaya Rapid Test Antigen.
Mengingat Jogja dan beberapa daerah lain, mengharuskan pendatang membawa hasil rapid test antigen atau PCR.
Kalau rapid test antibodi mengambil sampel darah, rapid test antigen mengambil lendir dari hidung dan tenggorokan.
Tidak hanya itu, rapid test antigen punya tarif lebih mahal dibanding rapid test antibodi yang berada di kisaran Rp 80.000-Rp 150.000.
Baca Juga: Bikers Mau Keluar Masuk 6 Daerah Ini Wajib Bawa Hasil Rapid Test
Beberapa rumah sakit besar seperti RS Siloam, RS Cendana di Kedoya dan Omni Hospital Pulomas, punya beragam tarif rapid tes Antigen.
Misalnya RS Cendana punya tarif harga termurah Rp 277.000 dengan hasilnya keluar pada H+2.
Lalu Rp 350.000 (H+1), dan Rp 500.000 yang hasil pemeriksaannya keluar pada hari yang sama.
Jadi kita harus menambah biaya mulai dari Rp 277 ribu sampai Rp 500 ribu untuk turing keluar kota.
Baca Juga: Bikers, Segini Tarif Rapid Test, Wajib Buat yang Keluar Masuk Jakarta
Akhirnya dapat juga nih hitung-hitungannya, dari Rp 118.250 ditambah Rp 277 ribu menjadi Rp Rp 395.250.
Belum ditambah biaya konsumsi seperti makan-minum, tarif parkir serta toilet umum.
Hasilnya membengkak juga ya bro, terutama karena biaya tes rapid antigen yang biayanya lumayan tinggi.
Jadi kalau tidak penting-penting amat, disarankan sih menunggu di rumah saja sampai situasi dan kondisi lebih bebas buat turing.
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR