MOTOR Plus-online.com - Sudah lama dan mengikuti peraturan yang berlaku bahwa Premium akan dihapus di 2021.
Namun jika bensin Premium dihapus 2021 harga Pertalite minta diturunkan oleh 85% masyarakat yang disurvey.
Premium atau bensin RON (Research Octane Number) 88 jika merujuk standar emisi gas buang Euro 2 di tanah air sejak 2005, seharusnya sudah tidak ada lagi.
Seperti ditegaskan oleh Tulus Abadi, Ketua Pengurus Harian YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia).
Baca Juga: Asyik Nih, 85 Kota dan Kabupaten Dapat Diskon Pertalite Seharga Premium, Berlaku Akhir November 2020
Baca Juga: Rencana Bensin Premium Dihapus Tahun Depan, Para Pakar Sudah Mendukung
“Regulasinya seperti apa, karena Premium ini penugasan. Sebenarnya kalau pemerintah konsisten, sejak 24 tahun silam harusnya sudah tidak ada Premium,” ungkap Tulus, melalui diskusi virtual (27/11).
Ia melanjutkan, lantaran ketika itu telah dimandatkan untuk menggunakan minimal BBM standar Euro 2.
“Sekarang ketika dikeluarkan Permen KLHK Nomor 20 tahun 2011, terkait Euro 4,”
“Jadi mulainya sudah Euro 4, kita bahkan sudah ketinggalan dengan negara tetangga,” sambung Tulus, dalam diskusi virtual bertajuk menakar persepsi masyarakat terhadap BBM ramah lingkungan.
Baca Juga: Siap-siap Bro! Bensin Premium Bakal Dihapus Tahun Depan, Begini Kata Pertamina
Disampaikan kembali olehnya, YLKI mencoba menakar persepsi masyarakat terkait BBM berkualitas.
Pihaknya menggunakan dua instrumen, yakni melalui dialog publik dan survey.
Dialog publik dilakukan di berbagai kota, kemudian survey dilakukan dengan mendatangi konsumen di SPBU Pertamina.
“Berhasil menjaring 797 responden di 6 provinsi dan 9 Kabupaten Kota,” beber Tulus.
Kesimpulan dari hasil survey, menurut Tulus, faktor harga masih menjadi yang dominan dalam menentukan keputusan memilih BBM.
“Semakin tinggi tingkat Pendidikan dan pendapatan responden,”
“Semakin tinggi tingkat kesadaran dan kemungkinan berpindah terkait dampak dari jenis BBM terhadap Kesehatan dan kualitas lingkungan,” imbuhnya.
Masih menurut kesimpulan survey YLKI, sebanyak 85% bersedia berpindah dengan harga selisih tertentu.
Maksudnya harga bensin Pertalite atau Pertamax diturunkan atau selisihnya dengan harga Premium tidak terlalu jauh.
“Mereka yang paling merasakan dampak negatif BBM Premium terhadap mesin pada akhirnya memilih untuk berpindah ke pertalite,” urainya lagi.
KOMENTAR