MOTOR Plus-Online.com - Salut! Giat dukung pendidikan vokasi, Yamaha kembali terima penghargaan Kemendikbud RI.
PT. Yamaha Indonesia Motor Mfg. (YIMM) kembali menerima penghargaan setelah tahun 2018 silam, dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI).
Penghargaan ini adalah dukungan serta kontribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di Indonesia.
Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha Dunia Industri Kemendikbud, Ahmad Saufi.
Baca Juga: Raih 11 Penghargaan GridOto Award 2020, Yamaha Motor Menang Banyak!
Lewat acara "Apresiasi Pendidikan Vokasi Kepada Dunia Usaha dan Dunia Industri" di Jakarta, Senin 21 Desember 2020, Yamaha menerima penghargaan ini.
Acara ini diawali dengan Diskusi Panel yang dimoderatori secara langsung oleh Mendikbud Nadiem Makarim.
Bersama narasumber Menteri Koperasi UMKM Teten Masduki dan Menteri Keuangan yang diwakili oleh Dirjen Pajak sekaligus bertindak sebagai Keynote Speaker Deputi Bidang Pendidikan dan Moderasi Beragama yang mewakili Menko PMK.
Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha Dunia Industri Kemendikbud, Ahmad Saufi berharap apresiasi ini dapat mendukung kemajuan pendidikan kejuruan menjadi lebih baik ke depannya.
"Apresiasi dunia usaha dan industri ini merupakan salah satu langkah kami untuk semakin menguatkan kerjasama dan kolaborasi." ujar Ahmad Saufi.
"Kalau tahun ini baru 42 perusahaan yang dapat kami berikan penghargaan dari daftar panjang industri yang bekerja sama dengan pendidikan vokasi yang jumlahnya lebih dari 3.600," lanjutnya.
"Ke depan kami berharap lebih banyak sekali dunia usaha dan industri yang bisa berkontribusi positif pada kemajuan vokasi di Indonesia," kata Ahmad Saufi
Menteri Nadiem Makarim memastikan pemerintah sangat serius mengembangkan vokasi yang mendukung kemajuan kinerja antara SMK/politeknik dengan industri.
Baca Juga: Daftar Lengkap Pemenang Gridoto Award 2020 Kategori Motorcycle
Baca Juga: 4 Motor Baru 155 cc Yamaha Dilaunching Tahun 2020, Segini Harganya
Menurut Nadiem, link and match adalah menyelaraskan kurikulum sesuai dengan kompetensi, kemudian memperbesar peran dunia usaha dunia industri (DUDI) dalam pembelajaran.
"Pusat dari kurikulum pengajaran harus berfokus pada industri dan peran industri harus ditingkatkan menjadi pemilik konten," ujar beliau.
PT YIMM mendapatkan penghargaan ini berkat kontribusinya kepada dunia Pendidikan Kejuruan di Indonesia.
Secara konsisten sejak 2003 Yamaha Indonesia telah mendonasikan unit sepeda motor sebagai bahan pembelajaran.
Sejak 2013 Yamaha juga telah bekerja sama dengan lebih dari 700 SMK untuk mengimplementasikan kurikulum Yamaha (KKY).
Dengan 50 diantaranya menjadi Kelas Khusus Yamaha yang mendapatkan support standarisasi Ruang Praktik dan Kurikulum standar Yamaha Technical Academy (YTA).
Hingga tahun 2020 Kelas khusus Yamaha telah meluluskan lebih dari 5000 siswa, keren kan brother?
General Manager Aftersales & Motorsport YIMM, M. Abidin, menyatakan penghargaan ini menjadi tantangan bagi perusahaan untuk berkontribusi lebih, dalam meningkatkan kualitas serta daya saing generasi muda Indonesia.
Baca Juga: 5 Motor Matic Baru Yamaha 125 cc Rilis Di 2020, Harganya Cuma Segini
Baca Juga: Yamaha Gear 125 Meluncur di Palembang, Ini Dia Konsumen Pertamanya
“Penghargaan ini memotivasi kami untuk terus berkontribusi bagi pengembangan pendidikan kejuruan ke depannya," ujar M.Abidin.
"Sehingga bisa meningkatkan kualitas generasi muda Indonesia sesuai dengan tagline kami pada model yang baru saja Yamaha luncurkan," tambahnya.
"Model tersebut yaitu Yamaha Gear 125 cc 'Let’s Gear Up', generasi-generasi muda ini harus Gear Up untuk Merah Putih Semakin di Depan” ucapnya.
M. Abidin juga menyadari bahwa Pendidikan tengah menghadapi tuntutan perkembangan industri yang pesat dari tahun ke tahun.
Untuk itu, perusahaan harus mengambil peran untuk membangun link and match antara pendidikan vokasi dengan industri.
Semangat terus pendidikan vokasi di Indonesia!
Source | : | Yamaha |
Penulis | : | Yuka Samudera |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR