MOTOR Plus-online.com - Waspada aquaplaning mengancam keselamatan bikers saat musim hujan.
Saat ini jelang tutup tahun 2020 curah hujan masih cukup tinggi di beberapa daerah.
Bikers harus mempersiapkan jas hujan dan sepatu karet sebelum beraktivitas.
Hindari menggunakan jas hujan atau berteduh di bawah fly over karena bikin macet dan rentan kecelakaan.
Baca Juga: Gawat Masuk Kota Bandung di Musim Hujan Hindari Jalan Ini Mendadak Berubah Seperti Sungai
Baca Juga: Siap-siap Bro, BMKG Bilang Hujan Masih Akan Turun Sampai Awal 2021
Bukan itu saja, bikers juga harus waspada aquaplaning saat melintas di aspal yang tergenang air hujan.
Mungkin hanya sebagian bikers saja yang paham apa itu aquaplaning.
Walaupun terdengar sepele, tapi aquaplaning ini bisa menimbulkan kecelakaan untuk pemotor.
Lalu apa itu aquaplaning?
Baca Juga: Model dan Bahannya Mirip, Ternyata Jas Hujan Buat Riding dengan Naik Gunung Beda
Pernah mengalami bawa motor terasa kehilangan traksi ban saat melewati genangan air?
Jangan heran, itu namanya efek aquaplaning.
Aquaplaning adalah keadaan di mana ban terasa mengambang dari aspal.
Ban bisa mengambang jika melibas genangan air dengan kencang, sehingga ban tidak bisa membuang air yang berada di jalurnya secara sempurna, apalagi jika genangan airnya banyak.
Baca Juga: Street Manners: Naik Motor Saat Gerimis Lebih Bahaya Dibanding Hujan Deras, Kok Bisa?
Akibatnya, ban bisa kehilangan traksi atau cengkeraman pada aspal jalanan yang tergenang air.
Kalau sudah begitu jangankan mobil, motor bisa tergelincir.
"Naik motor juga tentu bisa kena Aquaplaning, batu tipis saja dilemparkan di air akan melayang-layang kan? Apalagi motor dengan kecepatan tinggi dan berada di atas permukaan air berupa genangan," kata Jusri Pulubuhu, dari Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), beberapa waktu lalu.
"Walaupun ban motor lebih tipis (dari ban mobil), tapi kecepatannya tinggi maka akan terjadi sebuah gaya mengangkat. Nah, ini yang disebut dengan Aquaplaning," imbuhnya.
Baca Juga: Street Manners: Pakar Safety Riding Kasih Saran Jangan Pakai Jas Hujan Ponco
Jelas, karena traksi ban akan menurun drastis, terlebih lagi pada kecepatan lebih tinggi.
Kalau pengereman bertumpu pada ban depan, motor akan mudah melintir.
Sedangkan kalau hanya menggunakan rem belakang, risikonya bisa sliding.
Hal paling penting yang harus dihindari adalah ban tidak mengunci.
Baca Juga: Honda BeAT Bermesin Besar, Cocok Buat Musim Hujan Banyak Pilihan Warna
Jadi, jika terjadi gejala aqua planning usahakan untuk mengerem secara perlahan sambil mengarahkan kendaraan ke tempat yang aman.
Lantas bagaimana cara mencegah aquaplaning?
Nomor satu dan paling penting tentu jangan melewati genangan air dengan kecepatan tinggi.
Tindakan preventif lainnya untuk mencegah gejala aquaplaning saat sedang berkendara di musim hujan adalah menjaga tekanan angin ban.
Baca Juga: Honda BeAT Cocok Buat Musim Hujan Mesin 656 Cc, Ini Kehebatan Lainnya
"Pastikan tekanan angin sesuai dengan standar pabrikan," ujar Adrianto Sugiarto Wiyono, Intruktur Indonesia Defensive Driving Center (IDDC).
Tekanan angin yang sesuai membuat tapak ban bisa sempurna dan optimal menempel pada permukaan jalan.
Periksa juga ketebalan kembangan atau alur ban.
Kembangan ban yang tebal memiliki peran untuk memecah air ketika melewati genangan air.
Jika kondisi ban sudah baik, kurangi kecepatan ketika melewati genangan air.
Baca Juga: Waspada! Mulai Sekarang Jangan Miringkan Motor saat Dicuci Steam, Efeknya Fatal
Tujuannya untuk mencegah potensi aquaplaning yang terjadi bila genangan air yang dilewati ternyata cukup tinggi.
Selain itu juga mengurangi kecepatan bisa memperbesar kesempatan untuk menghindar dari kejadian yang tidak diinginkan.
Source | : | GridOto.com |
Penulis | : | Ditta Aditya Pratama |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR