Legenda Balap Suzuki Wanti-wanti Juara Dunia MotoGP 2020, Kenapa Ya?

MOTOR Plus-online.com - Legenda balap Suzuki, Kevin Schwantz mewanti-wanti juara dunia MotoGP 2020 Joan Mir, kenapa ya?

Musim MotoGP 2021, Joan Mir harus mempertahankan gelar MotoGP.

Situasi di mana pembalap Spanyol itu belum pernah menemukan dirinya sebelumnya, dengan tekanan terbesar yang mengikutinya.

Begitu banyak berita yang harus dipelajari pembalap Suzuki untuk mengelola tahun depan.

Baca Juga: Legenda MotoGP Sebut Marc Marquez Bakal Kesulitan Saat Kembali

Baca Juga: Legenda MotoGP Sebut Susahnya Pakai Nomor 1 Setelah Jadi Juara Dunia

Wanti-wanti ini datang dari legenda seperti Kevin Schwantz.

Sosok juara dunia dengan pabrikan Hamamatsu pada tahun 1993 di kelas 500 cc.

“Itu adalah tahun yang sulit untuk dihadapi,” aku juara asal Amerika Serikat, mengingat musim itu adalah satu-satunya gelar dunia.

“Sepeda motor lebih sering menghantam tanah daripada yang seharusnya. Saya tidak tahu apakah itu karena saya memasang nomor 1,” candanya kepada MotoGP.com.

Siapa tahu jika Mir akan memilih untuk memasukkan nomor itu pada GSX-RR-nya.

Baca Juga: Legenda MotoGP Ini Yakin, Murid Valentino Rossi Bersinar Di 2021

Terlepas dari itu semua, Joan Mir akan jadi salah satu target orang yang harus dikalahkan.

“Semua orang melihatnya seperti itu sekarang."

"Ini situasi yang sama sekali berbeda," kata Kevin Schwantz.

“Bersiaplah nak, tekanan akan datang,” ucapnya lugas.

Faktanya, di awal tahun 2020 tidak ada yang melihat Joan Mir sebagai kandidat untuk gelar tersebut.

Baca Juga: Joan Mir Juara Dunia MotoGP 2020, Bukan Gelar Pertama Buat Suzuki

Tapi tekanan pasti akan menjadi salah satu 'musuh' terbesar.

Kami telah melihat seberapa besar pengaruh Quartararo yang baru saja berakhir.

“Ini akan jauh lebih sulit,” lanjut Schwantz.

“Saya juga membicarakannya dengan Wayne Rainey.

"Menurut dia masalah terbesar adalah menang," sambungnya.

Baca Juga: Pembalap Legenda Suzuki Ini Optimis Joan Mir Jadi Juara MotoGP 2020

"Bahkan lebih bisa mengulanginya beberapa kali."

"Cobalah untuk tetap berada di depan," saran Kevin Schwantz.