Ia menilai, berdasarkan peta jalan pengembangan industri baterai kendaraan listrik, produksi baterai bahkan sudah bisa dimulai pada 2023, lebih awal dari tahun politik pada 2024.
"Soal politik, tidak ada. Kita tahu dari jauh-jauh hari sudah ada pembentukan holdingnya. Tahun 2023 pun sudah produksi. Ini tujuannya murni untuk transisi energi dan kita sudah diakui. Dunia mengakui. Kalau buka web Tesla, salah satu yang diharapkan jadi joint partner mereka itu Antam. Mana mungkin Tesla main-main begitu," ujar Arya.
Investasi pembangunan ekosistem industri baterai kendaraan listrik secara terintegrasi dari hulu hingga hilir diproyeksikan mencapai 13 miliar dolar AS hingga 17 miliar dolar AS (setara Rp 182 triliun hingga Rp 238 triliun).
Pengembangan ekosistem industri baterai kendaraan listrik itu meliputi industri baterai dari hulu sampai hilir termasuk infrastruktur stasiun pengisian daya (charging station) hingga daur ulang baterai.
Baca Juga: Kawasaki Bakal Bikin Motor Hybrid Pakai Kotak Ajaib Ini, Apa Gunanya?
Investasi yang besar itu sejalan dengan risiko teknologi yang tinggi, pasar dalam negeri yang belum besar, serta pasar yang bergantung pada original equipment manufacturer (OEM).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Holding BUMN Baterai Listrik Akan Terbentuk Semester Pertama 2021"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fadhliansyah |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR