Baca Juga: Sirkuit Legenda Balap Road Race Underbone, Bikin Bingung Pilih Knalpot
2. Portugal 2006: Elías vs Rossi (0,002 detik)
Di awal balapan Pedrosa membuang rekan setimnya Nicky Hayden, hingga saat itu menjadi pemimpin Kejuaraan Dunia.
Nasib seakan memaksa Rossi untuk meletakkan gelar juara dunia saat itu, kepada Nicky Hayden.
Di saat itu juga muncul Toni Elías yang sedang dalam performa terbaiknya sepanjang karir olahraganya.
Pada lap terakhir, ia menyalip Roberts Jr dan Rossi dalam salah satu pengereman terbaik dalam ingatan.
Baca Juga: Waduh, Pintu MotoGP 2021 Telah Resmi Ditutup Untuk Andrea Dovizioso
Rossi mengembalikannya di tikungan, tapi Elías tergelincir, namun masih merebut kemenangan dari Rossi.
Lima poin kunci, menghilangkan gelar juara dunia Rossi pada putaran berikutnya di Valencia.
1. Belanda 1975: Sheene vs Agostini (0.000 detik)
Menurut buku sejarah MotoGP, ini adalah finis paling ketat dalam sejarah, dengan selisih 0.000 detik.
Kemenangan jatuh ke Sheene (Suzuki) di depan Agostini (Yamaha), yang musim itu akan mendapatkan gelar Dunia ke-15.
Dalam hal ini ada kesalahan penghitungan waktu yang mencolok, terlihat oleh mereka yang hadir hari itu, bahwa Sheene telah mengalahkan Agostini dengan perbedaan jarak yang jelas.
Jadi meskipun ini secara resmi merupakan akhir yang paling ketat, sebenarnya Elías vs Rossi dan Crivillé vs Doohan adalah finis yang paling ketat yang pernah kami alami.
Source | : | Motosan.es |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR