MOTOR Plus-Online.com - Salut Yamaha gelar pelatihan guru dan sosialisasi kurikulum SMK.
Kali ini rangkaian tersebut digelar oleh Main Dealer Yamaha di Sumatera Selatan dan Bengkulu yaitu PT. Thamrin Brothers.
Dalam hal ini Yamaha berkomitmen memajukan dan mengembangkan sumber daya manusia khususnya dari sektor pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Oleh karenanya beragam program maupun aktivitas terus dilaksanakan dan berkelanjutan.
Baca Juga: Blak-blakan, Valentino Rossi Sebut Yamaha Pilih Pembalap Terlalu Cepat
Baca Juga: Harga Murah, Kloningan Yamaha Aerox Punya Fitur Gak Kalah Canggih
Salah satunya terkait pelatihan guru dan sosialisasi kurikulum SMK Binaan Yamaha.
Baru-baru ini Yamaha menggelar Training & Pelatihan Guru Teknis Bisnis Sepeda Motor (TBSM).
Selain Yamaha juga menggelar Sosialisasi Kurikulum SMK Binaan Yamaha Level 2 yang disesuaikan dengan kurikulum industri terutama pada program studi Teknik Bisnis Sepeda Motor (TBSM).
Untuk materi yang diberikan saat pelatihan adalah advance maintenance & throubleshooting engine noise, Yamaha Diagnostic Tools Analize (YDT), operasional fitur rem ABS dengan YDT, Smart Key Sistem dan Y-Connect sistem.
Baca Juga: Yamaha Motor Gelar Festival Ayo Membaca, Ini Daftar Pemenang Lombanya
Selain kegiatan tersebut, PT. Thamrin Brothers melakukan penandatanganan MOU dengan 18 SMK Binaan Yamaha.
Penandatanganan ini diketahui oleh Dinas Pendidikan Sumatera Selatan melalui Kasi. Kurikulum Dinas Pendidikan Sumsel yaitu Awalluddin, S.Pd, M.Si.
Acara ini pun dihadiri oleh Drs. H. Darlius, MM. M.Pd sebagai Kepala Sekolah SMK YP. Gajah Mada, Wahidin selaku Senior Manager After Sales PT. Thamrin Brothers dan Muslian, ST sebagai Manager After Sales PT. Thamrin Brothers.
Dalam sambutannya, Kepala Sekolah itu berpesan untuk terus membangun komunikasi dan kerjasama antara SMK dan IDUKA (Dunia Industri dan Dunia Kerja).
Baca Juga: Gokil, Motor All New Yamaha NMAX 155 Punya Fitur Favorit Mirip Moge
"Melalui kegiatan-kegiatan Yamaha agar apa yang menjadi tujuan dunia pendidikan selalu menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan siap bersaing di dunia kerja," katanya.
"Dimana SMK Gajah Mada sudah melakukan kerjasama selama 11 tahun dan sekarang sudah memiliki kelas khusus Yamaha dimana sistem pembelajaran serta fasilitas pembelajaran prakteknya sudah berstandard Yamaha,” sambungnya.
Disaat acara yang sama Manager After Sales PT. Thamrin Brothers Wahidin mengatakan komitmen Yamaha untuk terus mendukung program vokasi yang dicanangkan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dalam membangun Link and Match antara SMK dengan industri.
”Ini wujud tanggung jawab Yamaha PT. Thamrin Brothers sebagai pelaku industri dalam mengembangkan pendidikan di Indonesia," terang Wahidin.
Baca Juga: Oli Motor Jadi Mirip Kopi Susu di Musim Banjir, Cepat Lakukan Ini
"Kami harap proses pembelajaran yang diberikan ini dapat menjadi motivasi bagi sekolah, guru dan siswa-siswi SMK dalam mempersiapkan diri untuk jadi insan yang memiliki daya saing yang ketat,” lanjutnya.
Sebelumnya, di tahun 2019-2020 kegiatan pelatihan guru level. 1 sudah dilaksanakan di beberapa wilayah kota dan kabupaten
Dalam kesempatan yang sama pula Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan memberikan apresiasi terhadap IDUKA (Dunia Industri dan Dunia Kerja) Yamaha dan PT. Thamrin Brothers.
Menurutnua konsistensi terhadap dunia pendidikan dalam mengembangan kurikulum industri bersama dunia pendidikan di masa pandemi Covid-19 ini.
Dengan kegiatan yang berkesinambungan dapat membantu program pemerintah Sumsel dalam mengurangi angka pengangguran dan angka kemiskinan melalui program Link & Match Pendidikan SMK dan IDUKA (Dunia Industri dan Dunia Kerja).
Baca Juga: Valentino Rossi Mengaku Belum Memaafkan Marc Marquez Hingga Sekarang
Muslian, ST selaku Manager After Sales PT.Thamrin Brothres pun mengemukakan tahapan selanjutnya dari program ini adalah mempersiapkan peralatan dan ruang workshop yang memadai di SMK melalui kegiatan akselerasi Project SMK Binaan Yamaha dan Pengembangan Prodi.
TBSM menuju Program “Bisnis dan Kewirausahaan SMK” sehingga proses pembelajaran dapat diimplementasikan ke peserta didik yang dapat menjadi seorang Intrapreneurship.
Penulis | : | Erwan Hartawan |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR