MOTOR Plus-online.com - Motor sport 180 cc harganya murah resmi setop produksi, ternyata ini alasannya.
Selain motor baru yang bermunculan, ada juga motor yang disetop produksi atau discontinued.
Motor yang harus disuntik mati ini adalah Bajaj Pulsar 180F.
Meski enggak masuk Indonesia, Bajaj Pulsar 180F merupakan motor yang cukup populer di India.
Baca Juga: TVS Rilis Teaser Motor Baru, Bakal Jadi Calon Motor Sport Murah
Baca Juga: Motor Kembaran Yamaha R6 Dijual Rp 60 Jutaan, Spek dan Fiturnya Sama?
Motor sport ini sendiri meluncur pada Februari 2019 lalu di India.
Bajaj Pulsar 180F mengusung mesin satu silinder 178,6 cc berpendingin udara.
Mesin itu menghasilkan tenaga 17 dk di 8.500 rpm dan torsi 14 Nm di 6.500 rpm.
Tenaga dan torsi ditransfer ke roda belakang lewat girboks 5-percepatan.
Baca Juga: Motor Baru Mesin 180 Cc Resmi Meluncur, Harganya Setara Honda Scoopy
Motor ini juga sudah dibekali panel instrumen semi-digital yang lengkap informasinya.
Seperti dijelaskan di judul, harga Bajaj Pulsar 180F cukup murah.
Bajaj Pulsar 180F dibanderol 114.000 Rupee atau sekitar Rp 22,1 jutaan.
Harganya tentu lebih murah dari motor sport di kelas yang sama seperti Honda CB150R atau Yamaha Vixion.
Baca Juga: Riders Pulsar Cinta Sunnah (RPCS) Lahir Sebagai Wadah Yang Mau Hijrah
Sayangnya Bajaj Pulsar 180F harus disuntik mati setelah hampir 2 tahun mengaspal.
Hal itu terlihat dari hilangnya gambar motor sport itu di website resmi Bajaj India.
Penyebab Bajaj Pulsar 180F setop produksi, karena Bajaj baru saja meluncurkan Pulsar 180 terbaru.
Yup, Bajaj Pulsar 180 2021 resmi diluncurkan sebagai pengganti Pulsar 180F.
Baca Juga: Ada Apa Nih Polisi Buru Para Pemilik Suzuki Thunder dan Bajaj Pulsar
Walau punya spek dan fitur yang sama, ternyata ada perbedaan pada desain semi-fairing.
Bajaj Pulsar 180 2021 dibanderol 107.000 Rupee atau sekitar Rp 20,6 jutaan.
Wah harganya malah jadi lebih murah dari Bajaj Pulsar 180F.
Kalau masuk Indonesia, brother tertarik meminang motor sport ini?
Source | : | Indianautosblog.com |
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR