Knalpot Brong

Beneran Nih, Razia Knalpot Brong Bikin Permintaan Pasar Drop Drastis

Joni Lono Mulia - Senin, 22 Maret 2021 | 07:40 WIB
Istimewa
Ilustrasi razia knalpot brong. Pemain knalpot racing langsung angkat bicara.

MOTOR Plus-online.com - Beneran nih? Razia knalpot brong belakangan ini bikin permintaan knalpot racing drop drastis.

Beberapa waktu belakangan polisi intensif menggelar razia knalpot brong alias knalpot bising.

Ramai di beberapa lokasi polisi menggelar razia knalpot brong atau knalpot bising.

Motor yang memakai knalpot gak sesuai standar pasti kena razia.

Baca Juga: Catat, Pemotor Berknalpot Brong di Wilayah Ini Akan Jadi Sasaran Polisi

Baca Juga: Razia Knalpot Brong Masih Ramai, Pemain Knalpot Racing Bilang Begini

Efek bikin jeranya juga gak kepalang tanggung, polisi memerintahkan bikers yang motornya pakai knalpot brong supaya dilepas. 

Kemudian, motor itu diganti dengan knalpot standar atau bawaan pabriknya.

Razia knalpot brong atau knalpot bising itu imbas dari rombongan bikers yang sempat terobos Ring 1 sekitar Istana Negara beberapa waktu lalu.

Saat itu, rombongan biker kedapatan memakai knalpot racing.

Dengan intensifnya razia knalpot brong atau bising, beneran berdampak pada permintaan knalpot brong di pasaran?

Baca Juga: Heboh Soal Razia Knalpot Bising Motor, Kalau Moge Bakal Kebal Tilang?

Berdasarkan hal itu, MOTOR Plus-online penasaran dengan penjualan knalpot racing.

MOTOR Plus Online pun bergerak mengumpulkan tanggapan dari pemain knalpot racing.

Salah satunya adalah petinggi ROB1, H. Sutrisno.

"Masalahnya karena konsumen kita sendiri senengnya knalpot berisik (bising, red.)," kata H. Sutrisno.

"Kalau semua patuh dan konsisten knalpotnya dipasang dB killer."

Baca Juga: Motor Ditahan Kalau Terciduk Razia Knalpot Bising di Depok, Kenapa?

"Mungkin polisi juga mudah-mudahan membolehkan ganti knalpot," imbuh pria yang akrab disapa Utris Uwox itu.

Di balik menyoroti adanya razia knalpot, Utris pun juga menyampaikan konsumennya memang senang knalpot brong.

Yang pasti, razia knalpot membuat permintaan menurun.

"Pasti turun (knalpot racing)," terangnya.

Dirinya berharap ada kejelasan soal aturan knalpot racing.

Baca Juga: Razia Knalpot Bising Juga Ada di Malaysia, Motor Milik Polisi Ikut Dijaring

"Padahal sebagai pengrajin kalo aturannya jelas bisa ikut program dan mendukung pemerintah garap knalpot yang tidak berisik," tuturnya.

Soal razia knalpot racing juga disorot owner Van Volker Enterprise, Agus Adi Atmaja.

"Kalau razia aturannya adalah kekerasan suara (dalam dB) sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku saya setuju," ucapnya.

Namun, dirinya langsung menolak keras ketika razia melihat knalpot dari segi desain.

"Tapi kalau dasar desain yang tidak standar."

Baca Juga: Nekat Pakai Knalpot Brong di Wilayah Ini, Motor Langsung Disita Polisi

"Saya tidak setuju karena membunuh kreativitas," bilang pria yang menjual knalpot Purbalingga ini.

Agus Adiatmaja juga juga menjelaskan soal dampak dari adanya razia knalpot.

"Dampak terhadap penjualan knalpot sangat terasa untuk jenis knalpot motor," tuturnya.

"Sekarang teman-teman sudah banyak sekali pengurangan karyawan, rata-rata hampir 50%," tambahnya.

"Efek pandemi, kenaikan bahan baku, perang harga dan regulasi," jelas dia.

Baca Juga: Gencar Razia Knalpot Brong, Catat Nih Batas Maksimal Suara Knalpot

Begitu pula halnya dengan Daytona juga ikut menyoroti razia knalpot yang kian ramai.

Komentar itu disampaikan GM Products and Marketing PT. Daytona Azia, Ricky.

"Sebagai produsen, memang sebaiknya pihak kepolisian dilengkapi dengan dB Meter ketika melakukan razia dan penilangan seperti di luar negeri."

"Agar menciptakan kesan professional dalam melakukan penegakan hukum." ungkap Ricky.

Akibat razia knalpot brong, menurutnya permintaan menurun.

Baca Juga: Awas Razia Knalpot Makin Marak, Masih Bandel Langsung Diembat Polisi

"Untuk permintaan dari kota-kota besar seperti Jakarta dan Bandung berkurang."

"Akan tetapi di kota-kota kecil masih ok," katanya.

"Kebanyakan penjualan toko-toko di Jakarta pun melalui online keluar daerah, seperti Kalimantan, Sulawesi, Sumatera," lanjut dia.

"Kalau Kota Bandung, sekarang toko-toko juga takut untuk stok knalpot."

"Takut gak kejual dan takut di razia juga," beber Ricky.

Penulis : Joni Lono Mulia
Editor : Joni Lono Mulia


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular