Sistem suspensi ini mirip dengan James Parker's Rotational Advanced Design Development (RADD) yang ditemukan pada GTS 1000 dan konsep Morpho Yamaha.
Bersamaan dengan desain suspensi radikal, Segway akan menggunakan energi listrik dan hidrogen untuk memberi daya pada Apex H2.
Meskipun tabung hidrogen dapat ditukar, kartrid pengganti atau stasiun pengisian ulang juga akan diperlukan.
Mengingat kurangnya infrastruktur stasiun pengisian daya listrik hingga saat ini, mengandalkan sumber energi ganda mungkin menjadi penghalang dan bukan keuntungan.
Baca Juga: Ada Skuter Listrik Baru Sedang Diuji Jalan di India, Punya Tampilan Sporty!
Namun, jika perusahaan dapat mewujudkan teori di balik Apex H2 menjadi nyata, tentu bisa menjadi platform yang sangat menarik.
Segway mengklaim motor hybrid ini akan menghasilkan 60 kW (80 HP), dan mencapai nol hingga 100 km/jam (62 mph) hanya dalam empat detik!
Apex H2 juga diklaim mampu mencapai kecepatan tertinggi hingga 150 km/jam (93 mph).
Kabarnya, Apex H2 akan membakar satu gram hidrogen per kilometer.
Source | : | Rideapart.com,motorradonline.de |
Penulis | : | Yuka Samudera |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR