MOTOR Plus-online.com - Wuih motor listrik ini diklaim termudah di dunia, harga di bawah Honda BeAT.
Selain motor baru berbahan bakar, motor listrik juga ikutan eksis alias meluncur.
Berbagai motor listrik baru diluncurkan dengan tujuan ramah lingkungan.
Kabarnya, harga motor baru ini diklaim sebagai motor listrik termurah di dunia.
Baca Juga: Wuih, Ada Motor Listrik Kloningan Vespa, Harga Tembus Segini!
Baca Juga: Bocor Gambar Paten Calon Motor Listrik Honda, Pakai Basis Honda Grom!
Motor baru berteknologi listrik ini bernama FLY-3, besutan WUXI FSTMOTO International Co. Ltd, pabrikan asal Tiongkok.
Dari desainnya, motor listrik FLY-3 memiliki konsep sport naked.
Model motor listrik ini ditawarkan beragam, mulai dari yang dibekali dinamo 3 kW sampai dengan 8 kW.
Ternyata, banyak keunggulan dari motor baru ini.
Baca Juga: Bisa Digeber 100 km/jam, Kenalin EV Pocket Motor Listrik Karya Anak Bangsa
Bicara spek, motor listrik FLY-3 dibekali baterai dengan beragam kapasitas.
Mulai dari 72V 20 Ah/30Ah/35Ah dengan tipe Lead Acid Battery.
Motor listrik FLY-3 ditenagai dinamo berkekuatan 2000 watt.
Sementara, bobot motor listrik ini cukup ringan, yaitu 95 kg.
Baca Juga: Wow, Konsep Motor Listrik Adventure BMW D-05T, Bakal Jadi Kenyataan?
Berkat baterainya, motor listrik itu bisa bertahan sejauh 60 - 70 km.
Urusan top speed, FLY-3 diklaim mencapai 80 km/jam atau 50 m/jam.
Seperti yang sudah disinggung di atas, motor listrik ini katanya termurah di dunia.
Dengan kehebatan tersebut, berapa sih banderolnya?
Baca Juga: Nambah Lagi Motor Listrik Buatan Indonesia, Bisa Masuk Bagasi Mobil
Dikutip dari Electrek.co, motor listrik FLY-3 dijual 1.082 dollar AS dan termurah di platform jual beli online Alibaba.
Kalau dihitung-hitung, harga motor listrik ini sekitar Rp 15,8 jutaan.
Harga segitu lebih murah dari salah satu motor baru di Indonesia, yaitu Honda BeAT yang dibanderol mulai Rp 16,665 juta OTR Jakarta.
Gimana bro, tertarik sama motor listrik yang satu ini?
Source | : | Electrek.co |
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR