"(Andik) melewati tiga sungai tanpa jembatan, yang kalau musim hujan miris, karena harus tetep dilewati dan itu akses satu satunya," ujar Purnomo dikutip dari Tribunnews.com.
Enggak hanya itu brother, Andik harus dapat melewati jalanan berlumpur yang dapat menjebak ban motornya.
Bahkan Purnomo mengungkapkan, hingga saat ini Andik telah bergonta-ganti motor sebanyak 9 kali akibat mengalami kerusakan.
Andik hanya mendapatkan gaji honorernya sebesar Rp 300 ribu setiap bulan.
Baca Juga: Nostalgia Bareng Honda Win 100, Jadi Motor Dinas Favorit Para Guru
Jika dihitung pengeluarannya, Andik setiap hari mengeluarkan ongkos sebesar Rp 50 ribu untuk membeli bensin motornya.
Jelas gaji yang diterima Andik enggak cukup untuk mengganti ongkos harian menuju tempat mengajarnya.
Ini yang membuat Andik harus mengumpulkan kayu bakar untuk dijual sebagai tambahan ongkos perjalanannya.
"Gaji guru sebulan tidak cukup buat beli bensin, sehingga kalau pulang (Andik) sambil bawa kayu bakar untuk dijual," tambah Purnomo.
Baca Juga: Seberapa Akrab, Murid Valentino Rossi Franco Morbidelli Soal Gurunya
Source | : | Tribunnews.com |
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR