MOTOR Plus-online.com - Duh, tim satelit asal Malaysia, Petronas Yamaha SRT mengakui alami masalah anggaran di musim Covid-19.
Tim Petronas SRT hadir di ketiga kelas ajang kejuaraan dunia, MotoGP, Moto2, dan Moto3.
Tahun ini dia ada legenda seperti Valentino Rossi di dalam timnya, tetapi terikat kontrak langsung dengan Yamaha.
Tujuan tim yang dipimpin oleh Razlan Razali dan Johan Stigefelt ini adalah untuk mempromosikan bakat-bakat muda dari kelas bawah dan mengembangkan mereka hingga sampai di Kelas Atas.
Baca Juga: Valentino Rossi Bertahan Jadi Ikon MotoGP, Komentarnya Top Banget
Baca Juga: Geger, Valentino Rossi Mulai Dicuekin Sama Pers Di MotoGP, Pertanda Apa?
Jake Dixon dan Xavi Vierge mendorong dari kelas menengah dan akan sulit bagi juara dari Tavullia untuk mempertahankan motor Yamaha YZR-M1 nya .
Soal masalah ekonomi, Franco Morbidelli harus puas dengan 'spek-A' YZR-M1 di musim MotoGP 2021.
Sebuah pilihan yang membuat cukup banyak ketidakpuasan di paddock pembalap blasteran Italia-Brasil, yang pada 2020 mampu menjadi runner up juara dunia.
Tetapi tim Malaysia harus menghadapi, seperti tim lain, anggaran yang terbatas karena pandemi virus Corona.
Baca Juga: Bos Petronas SRT Yakin Masih Jadi Tim Satelit Yamaha, Gimana Nasib Tim VR46 Milik Rossi?
Meskipun ada sponsor utama yang kuat seperti Petronas, sumber keuangan tentu tidak terbatas.
“Saat Anda menetapkan anggaran untuk musim normal, Anda kurang lebih mengetahui biaya tetap dan operasional,” buka Johan Stigefelt kepada Motorsport-Total.com.
"Tahun lalu sangat sulit dalam hal perencanaan anggaran karena kami tidak tahu biaya pastinya," lanjutnya.
'Gelembung' yang dibuat oleh Dorna membatasi akses ke paddock, sehingga biaya yang disediakan untuk entertainment berkurang.
Baca Juga: Nasib Valentino Rossi Belum Pasti, Begini Kata Bos Petronas Yamaha SRT
Tetapi tim menghadapi biaya yang sangat besar untuk obat atau vitamin dalam menjaga kesehatan, meskipun sebagian besar kru telah divaksinasi di Qatar.
“Tahun sebelumnya biaya meningkat di beberapa daerah, di daerah lain turun," ungkap Stigefelt.
"Untuk tahun ini kami berharap akan menjadi tahun yang lebih normal, tetapi ternyata tidak," tambahnya.
"Qatar merupakan pengeluaran yang besar bagi kami, karena kami berada di sana selama sebulan dengan banyak kru,” jelas Stigefelt.
Baca Juga: Bocor, Diam-diam Antara Valentino Rossi, Petronas SRT Dan Yamaha Bersitegang
Di saat-saat darurat ini, mereka selalu berusaha untuk bergerak di bawah pagu pengeluaran maksimum, tetapi itu tidak mudah.
Tujuannya untuk menjaga keseimbangan laba.
"Kita harus menghemat biaya secara umum, terutama karena banyak komponen teknis dibekukan," ucapnya
Perlu diperhatikan apakah balapan di Asia dan Amerika akan diizinkan.
Baca Juga: MotoGP Geger, Tercium Keretakan Antara Valentino Rossi Dengan Yamaha
Jika tidak, Petronas SRT dan seluruh tim lainnya juga akan bisa menghemat biaya perjalanan yang diperkirakan lebih mahal.
Source | : | Corsedimoto.com |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR