Valentino Rossi Di Tim Satelit MotoGP Dulu Dan Saat Ini, Apa Bedanya?

Joni Lono Mulia - Minggu, 25 April 2021 | 18:00 WIB
MotoGP; Sepang Racing Team
Valentino Rossi bukan musim ini saja pernah di tim satelit. Valentino Rossi di tim Honda satelit musim 2000 (kiri) dan bersama tim Yamaha satelit musim 2021

MOTOR Plus-online.com - Valentino Rossi bukan pertama kali bergabung tim satelit di kelas premier seperti di MotoGP 2021 gabung Petronas Yamaha SRT, pernah juga di musim 2000.

Ternyata, Valentino Rossi sudah pernah bergabung tim satelit tempo dulu saat pertama kali berkarier di kelas premier, saat itu GP 500, musim 2000.

Valentino Rossi di tim satelit kelas premier musim 2000 ternyata berbeda dengan di MotoGP saat ini.

Apa saja yang bikin beda Valentino Rossi di tim satelit musim 2000 dan di MotoGP 2021?

Baca Juga: Valentino Rossi Bertahan Jadi Ikon MotoGP, Komentarnya Top Banget

Baca Juga: Kesulitan Yang Dialami Valentino Rossi Berawal Dari Diri Sendiri

MOTOR Plus-online bedah apa saja bedanya.

1. Tim Satelit Rasa 'Pabrikan'

Valentino Rossi di musim 2000 lalu memang berada tim satelit Honda.

Nama tim Valentino Rossi saat itu Nastro Azzuro Honda.

Eits, jangan salah meski tim satelit Honda, kru tim Valentino Rossi merupakan eks kru tim Michael Doohan saat di skuat Repsol Honda.

Baca Juga: Geger, Valentino Rossi Mulai Dicuekin Sama Pers Di MotoGP, Pertanda Apa?

Michael Doohan memutuskan pensiun di 1999 dan kemudian kru tim Michael Doohan menangani Valentino Rossi di debut kelas premier di 2000.

Selang semusim kemudian, Valentino Rossi berhasil menjadi juara dunia GP 500 2001.

Sementara itu, Valentino Rossi di tim satelit Yamaha musim ini memang diklaim disupport Yamaha pabrikan.

Akan tetapi faktanya, Valentino Rossi tidak mendapat update terkini dengan motor MotoGP Yamaha M1 sebagaiman tim Yamaha pabrikan.

Ciri khas berlaku di skuat Yamaha di mana tim Yamaha pabrikan bakal dapat update terbaru di motornya ketimbang tim Yamaha satelit.

Baca Juga: Lorenzo Komentari Jatuhnya Rossi Di MotoGP Portugal 2021, Begini Katanya

Padahal, tim MotoGP lain seperti Ducati, Yamaha dan Honda sudah memberlakukan penyetaraan di musim ini.

Selain itu juga, aturan di skuat Yamaha ini yang jadi alasan utam mundurnya Tech3 sebagai tim Yamaha satelit di 2018 silam.

2. Ada Jurang Generasi

Valentino Rossi saat bergabung di tim satelit di 2000 terbilang masih muda.

Valentino Rossi berusia 21 tahun di musim 2000 silam.

Baca Juga: Nasib Valentino Rossi Belum Pasti, Begini Kata Bos Petronas Yamaha SRT

Teknologi motor balap kelas premier saat itu 500 cc 2-Tak belum sekompleks era MotoGP 4-Tak.

Valentino Rossi di tim satelit MotoGP musim ini sudah berusia 42 tahun.

Di mana perkembangan teknologi MotoGP sudah banyak berubah.

Belum lagi aturan pemasok ban tunggal dan juga ECU seragam.

Jelas membuat ada jurang atau celah generasi dengan para pembalap MotoGP generasi saat ini atau lebih muda.

Baca Juga: Comeback Di MotoGP, Marc Marquez Libas Poin Rossi, Segini Jaraknya

Pembalap generasi sekarang sudah dibiasakan menghadapi kondisi adaptasi pemasok ban tunggal dan teknologi ECU seragam.

Valentino Rossi di era MotoGP 4-Tak terbiasa dengan adaptasi berbeda dan juga ECU racikan pabrikan sendiri.

Sehingga membuat kekurangan yang dirasakan Valentino Rossi dengan motornya bisa langsung diatasi.

Lain cerita dengan kondisi di mana aturan ban dan ECU berubah sejak 2016.

Kemudian serbuan pembalap generasi baru yang lebih bisa beradaptasi dengan aturan ban baru dan teknologi di MotoGP beberapa musim belakangan.

Baca Juga: Hal Yang Bikin Valentino Rossi Jos Di MotoGP Portugal 2021, Bubar Di Tikungan 11

3. Usaha Keras Adaptasi

Valentino Rossi sendiri bukan pembalap senior yang tak bisa adaptasi.

Hal itu dibuktikan dengan perubahan yang dilakukan Valentino Rossi untuk bisa tetap kompetitif di setiap era MotoGP.

Bagaimana Valentino Rossi beradaptasi untuk menempat fisik lebih serius sebagaimana seorang atlet profesional di musim 2009-2010.

Valentino Rossi juga kemudian mengubah gaya balapnya seperti kebanyakan pembalap MotoGP zaman now dengan gaya elbow down di mulai musim 2015.

Semua itu dilakukan Valentino Rossi bukan sekadar bertahan tampil di MotoGP.

Akan tetapi juga berusaha tetap bisa meladeni rival-rival yang notabene pembalap generasi saat ini.

Baca Juga: Valentino Rossi Blak-blakan Pilih Swing Arm Ini Di MotoGP Portugal 2021

4. Jenis Ban Dari Pemasok Berubah-ubah Terus

Problem Valentino Rossi yang komplain dengan ban tercatat sejak 2016 berbarengan dengan penetapan ECU seragam.

Kendala itu sampai-sampai disebut jurnalis mancanegara dengan efek 3M.

3M ini bukan terkait dengan protokol kesehatan di kondisi pandemi virus corona atau Covid-19.

Bukan Mencuci tangan secara turin, Memakai Masker dan Menjaga Jarak.

3M ini berkaitan dengan Michelin Magneti Marelli.

Baca Juga: MotoGP Geger, Tercium Keretakan Antara Valentino Rossi Dengan Yamaha

Pemasok ban tunggal Michelin dan unifikasi ECU menunjuk Magneti Marelli sejak 2016 bikin jeblok performa Valentino Rossi dan juga Yamaha.

Michelin kerap mengubah-ubah jenis kompon ban setiap musimnya.

Kondisi yang membuat pembalap MotoGP kerepotan.

Padahal, pembalap MotoGP perlu kondisi stabil ban untuk mendapatkan setting motor yang diinginkan.

Kemudian, ECU Magneti Marelli membuat tim MotoGP pabrikan tidak bisa melakukan setting sebagaimana saat masih boleh pakai ECU sendiri.

Baca Juga: Duh, Bos KTM Gak Minat Lagi Dengan Tim Balap VR46 Milik Rossi, Kenapa?

Beberapa tim MotoGP memakai cara membajak insinyur Magneti Marelli terbaik untuk bisa memahami dan mencari potensi terbaik dari aturan ECU seragam di MotoGP.

Sebaliknya, tim Yamaha pabrikan ogah melakukan cara seperti tim MotoGP pabrikan lain yang membajak insinyur terbaik Magneti Marelli.

Yamaha pede dan yakin bisa membongkar atau meriser aturan ECU seragam Magneti Marelli.

Meskipun hingga beberapa tahun terakhir belum membuahkan hasil.

Sampai akhirnya Yamaha pabrikan menelan ludahnya sendiri yang tadinya ogah membajak insinyur Magneti Marelli.

Baca Juga: Memanas, Pengamat MotoGP Lempar Kritikan Pedas Untuk Valentino Rossi

Akhirnya Yamaha membajak insinyur Magneti Marelli dari Ducati, Marco Frigerio di 2019.

Apa efeknya kehadiran Marco Frigerio di tim Yamaha pabrikan?

Ada yang menyebutkan kemenanga Yamaha pabrikan di 3 ronde pembuka MotoGP 2021, Qatar; Doha dan Portugal, berkat sumbangan Marco Frigerio.

Sayangnya performa Yamaha itu timpang antara skuat pabrikan dan satelit.

Berbeda dengan tim Yamaha satelit, Petronas Yamaha SRT, yang terseok-seok di Qatar dan Doha.

Baca Juga: Bocor, Diam-diam Antara Valentino Rossi, Petronas SRT Dan Yamaha Bersitegang

Valentino Rossi malah lebih parah di 3 ronde pembuka hanya meraih 4 poin dan menempati posisi 19 klasemen.

Jadi kiprah Valentino Rossi di tim satelit memang bukan pertama kalinya.

Namun begitu, dibandingkan dengan kiprah Valentino Rossi di tim satelit musim 2000 lalu lebih joss dibandingkan musim 2021.

Fanatikan MotoGP tetan tenang dan tunggu Valentino Rossi mengerahkan performa terbaiknya.

Apalagi di pekan depan digelar putaran 4 MotoGP 2021 di sirkuit Jerez Spanyol.

Baca Juga: Mantan Bos Tim Repsol Honda, Semangati Valentino Rossi Di MotoGP 2021

Valentino Rossi dan sirkuit Jerez Spanyol punya ikatan apik.

Harapannya Valentino Rossi bisa membalikkan keadaan di 3 ronde MotoGP sebelumnya.

Valentino Rossi mampu mengeluarkan performa terbaiknya di MotoGP Spanyol di sirkut Jerez (30/4-2/5/2021) nanti.

Untuk itu, fanatikan MotoGP jangan sampai lewatkan MotoGP Spanyol 2021.

Penulis : Joni Lono Mulia
Editor : Joni Lono Mulia


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular