MOTOR Plus-online.com - Banyak yang curiga petugas SPBU curang bermain dalam pengisian bensin atau BBM.
Petugas SPBU memainkan handle dispenser, takaran bisa kurang? Apakah benar volume bensin bisa diatur lewat tekanan tangan?
Banyak yang penasaran dan ingin tahu opini atau persepsi begitu.
Bahkan kasusnya sempat ramai dan mencuat dari tahun 2011 lalu.
Baca Juga: Langsung Aja, 21 SPBU Jual Pertalite Seharga Premium, Nih Lokasinya
Baca Juga: Akhirnya Bisa Tidur Nyenyak, Ini Beda SPBU Pertamina Merah dan Biru
Artinya sudah 10 tahun namun masih banyak masyarakat yang belum paham.
Petugas SPBU ada yang melepaskan handle dispenser begitu sudah masuk mulut tangki bensin.
Namun ada juga tetap sibuk memegang dan memainkan handle. Apa bedanya ya?
Membuktikan fakta yang sebenarnya terjadi, investigasi di lapangan dengan melakukan penelusuran mengenai standarisasi takaran SPBU.
Baca Juga: Awas Warna Baju Operator SPBU Pertamina Beda-beda Punya Arti Khusus
Yakni dirujuk ke Balai Metrologi DKI Jakarta, tugasnya untuk mengalibrasi dispenser milik SPBU pemerintah maupun swasta asing sesuai dengan peraturan.
Ketika itu tahun 2011 Drs. Ir. Dody Murtiwidigdo, M.Si, Kepala Balai Metrologi DKI Jakarta, menjelaskan.
Katanya dispenser yang digunakan oleh SPBU milik pemerintah maupun swasta asing merupakan model terbaru dan sudah computerized.
Sehingga memainkan tuas dispenser tidaklah mengurangi jumlah bensin ke tangki kendaraan.
Baca Juga: Jangan Main Isi Bensin Kenali Arti Warna SPBU Pertamina Merah dan Biru
"Sebab volume BBM yang masuk tetap sesuai dengan yang tertera di display dispenser. Memainkan tuas dispenser justru merugikan pihak SPBU, sebab tuas tersebut menjadi cepat rusak," papar Dody.
Ketika itu 2011 juga klarifikasi juga diberikan oleh PT Pertamina Persero atas isu negatif yang menjurus pada kecurangan takaran di jaringan SPBU pelat merah itu.
Menurut Mochamad Harun, ketika itu VP Corporate Communication PT. Pertamina Persero, isu itu jelas tak berdasar.
"Handle pada dispenser SPBU Pertamina telah di set sesuai program volume atau besaran jumlah nominal pengisian." jelas Harun.
Baca Juga: Pertalite Setara Premium, Penasaran Harga Bensin Pertamina Dan Lainnya
Nosel pompa SPBU memiliki sensor yang otomatis dapat berhenti apabila akan mencapai jumlah tertentu sesuai program pengisian.
"Apabila nozzle pompa BBM berhenti secara otomatis maka angka penunjuk liter di dispenser ikut berhenti dan operator akan langsung menekan kembali nozzle tersebut," ungkapnya.
"Pengamanan yang ketat telah menjadi kesadaran para pengelola SPBU. Jikapun terjadi kecurangan maka SPBU tersebut akan ditinggalkan oleh pelanggan. Pertamina memberlakukan sistem kompetisi diantara SPBU, sehingga semuanya berupaya untuk memberikan layanan yang terbaik untuk merebut pelanggan," tambahnya.
Namun modus-modus kecurangan tidak dipungkirinya masih ditemukan, terutama di daerah-daerah pinggiran kota Jakarta. "Untuk pom bensin Pertamina bersertifikasi "Pasti Pas", dipastikan sesuai standarisasi.
Baca Juga: Ketahuan Curang, SPBU Pertamina di Pekanbaru Masuk Daftar Hitam
Untuk memastikan kesesuaian takaran, tim kualitas dan kuantitas Pertamina dengan dibantu Dinas Metrologi dan auditor independen, secara rutin melakukan pengecekan dan pengujian di lapangan sebagai perwujudan kami memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen," tambah Harun lagi.
Standardisasi SPBU Pertamina juga serupa yang dijalankan oleh SPBU swasta asing.
Total misalnya, tidak mentolelir adanya praktek "nakal" dari Pengelola SPBU Total, semua SPBU dijalankan berdasarkan standardisasi yang telah ditetapkan oleh Total dan wajib dipatuhi oleh Pengelola SPBU.
"Bila SPBU dijalankan tidak sesuai dengan standar maka Total akan melakukan terminasi," terang Rachmat T. Shiddekh, Manager HSEQ PT Total Oil Indonesia ketika itu.
Rachmat menjelaskan pula kalau pengawasan berkala ke setiap SPBU Total secara ketat.
Akan sangat sulit memanipulasi dispenser, mengingat setelah dilakukan kalibrasi maka dilakukan penyegelan pada metering system di dalam dispenser oleh pihak Metrologi.
"Nilai yang tertera di display harus sama dengan jumlah BBM yang dikeluarkan, hal ini dituangkan dalam konsep Top Service dan Preventive Maintenance," tambahnya.
KOMENTAR