MOTOR Plus-online.com - Banyak banget, 138.000 pemudik terobos larangan mudik per hari.
Seperti yang brother tahu, larangan mudik sudah dimulai beberapa waktu lalu.
Periode larangan mudik lebaran berlaku tanggal 6 sampai dengan 17 Mei 2021.
Meski mudik dilarang, nyatanya banyak pemudik nekat ambil celah demi lolos di titik-titik penyekatan.
Baca Juga: Makin Ketat Jangan Coba-coba Mudik Ambulan Pasien Covid-19 Saja Diputar Balik Polisi
Baca Juga: Lagi, Ribuan Pemudik Motor Serbu Pos Penyekatan Bekasi-Karawang
Padahal risiko yang bakal diterimanya besar seperti menyebarkan virus corona.
Selain itu, pengawasan moda transportasi darat merupakan tantangan terbesar selama larangan mudik.
Hal itu dikatakan Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati.
"Sampai hari ini saja, kita sudah catat ada khususnya kendaraan pribadi (mobil) dan sepeda motor lebih dari 138.000 per hari yang keluar wilayah Jakarta," ucapnyadalam diskusi virtual, Selasa (11/5/2021).
Baca Juga: Banyak Pemudik Diputar Balik di Pos Penyekatan, Ini Cara Polisi Menyeleksinya
Adita mengatakan, pemudik yang menggunakan motor paling banyak keluar dari titik penyekatan.
Bahkan, pemudik motor juga banyak yang tidak memenuhi syarat untuk mudik.
"Sebagian itu adalah pihak-pihak yang mengeyel." tutur Adita.
"sebagian sudah diputarbalikkan karena mereka tak penuhi syarat tapi ya memang masih ada saja yang bersikeras," ujarnya.
Baca Juga: Cara Lolos Pos Penyekatan Mudik Diungkap Pemuda yang Mau Lamaran
Sementara mobilitas masyarakat yang menggunakan moda transportasi udara, laut, dan kereta api dalam periode sama.
Menurut data dia, telah menunjukkan penurunan sebesar 77 persen.
Adapun mobilitas menggunakan transportasi pesawat turun sebesar 93 persen dan kereta api sebesar 88 persen.
"Artinya apa yang jadi ketentuan itu sudah dipatuhi kalau kita bicara kereta, pesawat sama kapal laut atau kapal-kapal penyebaran," ujar Adita.
Baca Juga: Horee Warga Jakarta Masih Boleh ke Bodetabek, Begini Syaratnya
Melihat kondisi ini, pemerintah akan mendirikan posko pemeriksaan Covid-19 di setiap titik penyekatan secara acak sebagai upaya untuk mengendalikan pemudik.
Di samping itu, adanya penyekatan berganda dan buka-tutup jalur di ruas tol tertentu yang sejalan diskresi Korlantas Polri serta operator.
"Ada random testing di beberapa titik tapi setidaknya dapat men-screening orang-orang yang melakukan perjalanan." jelas dia.
"Nah ini upaya meminimalisir orang-orang yang bersikeras dan ngeyel tadi," bilang Adita.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Masih Ratusan Ribu Pemudik yang Mengeyel Terobos Pos Penyekatan"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR