MOTOR Plus-online.com - Bikers wajib tahu, ada dua jenis kecelakaan yang sering terjadi di ajang balap MotoGP, yaitu highside dan lowside.
Berikut ini perbedaan antara dua jenis kecelakaan tersebut.
1. Highside
Highside bisa membuat pembalap terjatuh keras dan terpelanting dari motornya.
Kecelakaan ini biasanya terjadi karena hilangnya traksi pada roda belakang.
Baca Juga: Fabio Quartararo Crash Parah di FP3 MotoGP Aragon 2020, Sampai Harus Digotong Pakai Tandu
Baca Juga: Jalan Aja Pakai Kruk, Fabio Quartararo Jadi Penonton FP2 MotoGP Australia, Besok Ngaspal Gak?
Roda belakang yang kehilangan traksi dan tiba-tiba mendapat cengkraman kembali akan membuat pembalap terlempar dari motor.
Momen itu yang dinamakan highside.
Insiden highside juga menjadi insiden yang paling sering membuat pembalap cedera parah bahkan patah pada beberapa bagian tubuh.
Yang paling sering adalah kaki atau tangan para pembalap.
Baca Juga: Crash di FP3 MotoGP Prancis 2020, Jack Miller Tetap Selamat Gara-gara Ini
2. Low Side
Kecelakaan ini disebabkan roda motor kehilangan grip seketika dan langsung jatuh.
Berbeda dengan highside, pembalap yang mengalami lowside tidak terbanting dari motor.
Paling sering lowside terjadi karena pembalap kehilangan traksi roda depan.
Dan insiden ini umumnya lebih aman dan jarang membuat pembalap cedera parah.
Baca Juga: Valentino Rossi Komentari Insiden High Side Dialami Marc Marquez di MotoGP Spanyol 2020, Nih Katanya
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR