MOTOR Plus-online.com - Mantan pembalap, Loris Reggiani menyebut balapan MotoGP Italia 2021 harusnya tidak digelar untuk menghormati Jason Dupasquier.
Menyusul kematian menyedihkan pembalap Moto3 Jason Dupasquier, banyak yang mempertanyakan apakah akan balapan atau tidak.
Akan tetapi, baik kelas Moto2 dan MotoGP bersaing secara teratur.
Pertunjukan harus dilanjutkan.
Baca Juga: Duh, Juara MotoGP Italia 2019 Terancam Jadi Pengangguran Di 2022
Baca Juga: Juara di MotoGP Italia 2021, Gaya Balap Quartararo Mirip Lorenzo?
Kemenangan di balapan tersebut untuk menghormati Jason, yang mungkin dia inginkan.
Namun, para pembalap dikejutkan oleh berita tersebut dan balapan digelar tidak dengan pikiran yang tenang.
Mereka mencoba berkonsentrasi pada balapan, tetapi tak terelakkan kalau mereka juga mungkin memikirkan pembalap muda yang hilang itu.
Di antara yang paling vokal adalah Francesco Bagnaia, yang pasca balapan MotoGP Italia 2021 mengkritik bagaimana situasi itu harus ditangani.
Baca Juga: Joan Mir Merasa Tidak Ada Yang Bahagia Balapan di MotoGP Italia 2021
Bahkan mantan pembalap seperti Loris Reggiani menyatakan penentangannya terhadap keputusan balapan pada hari Minggu di sirkuit Mugello.
Di profil Facebook-nya dia memposting kata-kata kasar:
"Benar-benar menjijikkan! Berapa nilai nyawa seorang anak laki-laki yang membalap di kejuaraan dunia Moto3?
Benarkah hanya satu menit hening sebelum balapan MotoGP dimulai? Betulkah?
Baca Juga: Hasil Red Bull Rookies Cup, Pembalap Indonesia Mario Suryo Aji Crash
Betapa kecil, tidak peka, dan sengsaranya Anda! Semua orang : penyelenggara, dalang hebat, pembalap, reporter.
Saya belum pernah mendengar ada yang mengatakan bahwa perlombaan hari ini seharusnya dibatalkan, dibatalkan. Hari ini adalah waktu berkabung, bersedih, berbelas kasih.
Hari ini adalah waktu untuk memberikan keluarga anak laki-laki itu semua martabat dan rasa hormat yang seharusnya ditunjukkan oleh SEMUA ORANG di lingkungan tersebut, dalam menghadapi suatu kehidupan.
Sebaliknya ... menit yang "tepat", agar tidak membuat bodoh, dan kemudian mati: pertunjukan harus dilanjutkan. Betapa menjijikkan !!! ".
Source | : | tuttomotoriweb.it |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR