Motorplus-Online.com – Dunia fesyen berkembang seiring dengan tren yang muncul di masyarakat. Biasanya tren silih berganti dengan cepat. Inilah alasan mengapa industri fesyen identik dengan bisnis fast fashion atau perubahan desain yang cepat dan mendadak.
Meski menguntungkan bagi pemain maupun penikmat fesyen, desain baju yang cepat kedaluarsa tanpa disadari memberi dampak negatif. Salah satunya, mengakibatkan tingginya penumpukan sampah pakaian, kerusakan lingkungan, hingga efek rumah kaca.
Beruntung, saat ini sudah banyak orang yang menyadari akan dampak negatif dari fast fashion dan menggantinya dengan filosofi keberlanjutan. Penggunaan item-item fesyen diiringi dengan kepedulian akan lingkungan dan prinsip Trash Responsibly.
Melalui filosofi tersebut, sebuah produk fesyen yang sudah tidak terpakai diubah menjadi produk yang tahan lama sehingga tidak lagi memberi dampak negatif pada lingkungan.
Baca Juga: Kaget, Parkir Bandara I Gusti Ngurah Rai Setara Harga Honda BeAT Bekas
Untuk membuktikan komintmen terhadap lingkungan, banyak brand ternama yang juga mulai mengadopsi prinsip Trash Responsibility.
Selain dilakukan oleh brand fesyen, lo juga bisa berkontribusi untuk menciptakan lingkungan yang jauh lebih baik. Sebagai referensi, berikut contoh penerapan Trash Responsibility di industri fesyen yang bisa lo coba.
1.Thrifting
Beberapa tahun belakangan, tren thrifting atau membeli pakaian bekas terus meningkat pesat. Baju yang sudah lusuh dan dianggap sudah tidak layak pakai, sekarang justru banyak diincar oleh banyak orang. Apalagi kalau kaos tersebut merupakan kaos bermerek atau vintage, harganya bisa naik berkali-kali lipat.
Berbeda dengan zaman dulu, adanya internet serta media sosial membuat kegiatan eksplorasi barang thrift menjadi lebih mudah. Cukup ketikan kata kunci, penjual barang thrift bisa ditemukan dengan mudah di e-commerce hingga Instagram.
Jadi, kalau lo punya kaos keren yang udah lusuh, jangan dibuang dulu. Siapa tahu baju-baju tersebut bisa lo sulap menjadi aset.
2. Recycled material
Jika pembeli menggunakan metode thrifting untuk mendaur ulang baju, brand fesyen justru menggunakan metode recycling untuk mendaur ulang sampah menjadi baju.
Mulai dari outdoor wear yang dibuat dari botol plastik, denim daur ulang, sepatu dari ban bekas, hingga topi dari limbah pabrik, produk-produk Trash Responsibility tersebut tidak kalah keren dari segi desain maupun kualitas.
3. Renewable material
Renewable material adalah penggunaan bahan material yang mempunyai kapabilitas untuk terurai secara alami dalam jangka waktu tertentu. Untuk produk fesyen sendiri, benang dan fiber menjadi salah satu material yang cukup populer digunakan saat ini.
Untuk mendapat lebih banyak informasi seputar Trash Responsibility, lo bisa mengunjungi laman Hidup Lebih Trash Responsibly di sini.
Penulis | : | Fathia Yasmine |
Editor | : | Sheila Respati |