MOTOR Plus-online.com - Bikin kolektor geger, ratusan motor lawas dijual terparkir di hutan dan dibiarkan berkarat.
Netizen sempat dihebohkan sebuah foto ratusan motor lawas terparkir di hutan.
Buat kolektor, keberadaan motor lawas atau motor klasik sudah seperti harta karun.
Enggak cuma Vespa, motor lawas model sport, bebek, sampai trail masih diburu kolektor motor.
Baca Juga: Bikin Melongo Harta Karun Motor 2-Tak Teronggok di Gudang, Nih Lokasinya
Namun penampakan menyedihkan beredar di media sosial.
Penampakan itu, ratusan motor terparkir di pinggir hutan dan terbengkalai.
Foto itu dibagikan pemilik akun Facebook Len Gold ke grup Sunshine Coast Buy & Shell.
Ia membagikan postingan pada Kamis (11/6/2020).
Baca Juga: Motor Lawas Honda Africa Twin Dilelang, Puluhan Tahun Di Museum
Motor-motor tak terawat, bisa dilihat dari body yang karatan dan beberapa spare part yang hilang.
Sekilas, malah mirip penampungan motor sitaan Polisi di Teluk Pucung, Bekasi.
Meski mirip, namun motor-motor lawas ini dijual bro!
Motor sport lawas yang tersedia mulai dari Suzuki GXS-1100 Katana, sampai motor 2-tak Suzuki GT550.
Baca Juga: Ratusan Koleksi Motor Klasik Langka Mantan Pembalap Ini Dilelang, Harta Karun Nih
Meski yang paling kelihatan motor merek Suzuki, ternyata motor merek Honda dan Yamaha juga ada bro.
Seperti penampakan puluhan motor trail tua menumpuk, di mana kebanyakan motor Yamaha YZ dan TZ lansiran 1980-an.
Pada postingan tersebut, Len Gold menulis keterangan bahwa semua motor dijual hanya 12.500 Dollar Kanada atau sekitar Rp 146,8 jutaan (1 Dollar Kanada=Rp 11.748 / 24 Juni 2021).
Lokasinya berada di kota Gibsons, Provinsi British Columbia, Kanada.
Baca Juga: Meluncur Motor Baru Gaya Retro Klasik 125 cc, Harganya Segini
Saat dicek MOTOR Plus-online, postingan tersebut sudah dihapus.
Wuih lumayan banget bikers yang membeli ratusan motor lawas ini menang banyak.
Tentu harus punya kocek yang cukup dalam untuk merestorasi motor lawas ini.
Atau sparepart yang masih bagus diambil untuk dijual lagi.
Source | : | |
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR