MOTOR Plus-online.com - Debt collector punya cara untuk memantau motor nasabah kredit yang bermasalah.
Biasanya mereka menunggu di samping jalan, dan menggunakan handphone untuk mencatat pelat nomor motor yang bermasalah.
Namun ada teknologi baru, yang bikin debt collector senang karena mudah memantau pelat nomor.
Yaitu helm canggih KC N901 rakitan KCWearable dari Cina, yang sudah dipakai satpam bandara Soekarno-Hatta.
Baca Juga: Bikin Kaget Helm Satpam Airport Harganya Rp 100 Juta Dan Pakai Android
Baca Juga: Kaget Helm Satpam Harganya Hampir 100 Juta Padahal Buatan Cina Apa Istimewanya
Helm ini awalnya dipakai seiring dengan menjaga tingkat kewaspadaan, di tengah pandemi Covid-19.
Dikutip dari website resmi KCWearable, helm ini punya fitur mendeteksi suhu tubuh banyak orang sekaligus.
Karena helm ini dilengkapi kamera, yang mampu membaca QR Code dan suhu tubuh penunjuk QR Code.
Baca Juga: Waduh Helm Lokal Juga Dipalsukan, Harga Beda Jauh Kualitasnya Ngeri
Untuk kamera, KC N901 dilengkapi kamera 13 megapiksel supaya mampu merekam gambar dengan baik.
Canggih ya, soalnya helm ini dilengkapi prosesor ARM Cortex A53 octa-core 2.5 GHz.
Mirip smartphone helm cangggih ini ditanam RAM DDR 4GB, Memori 64 Gigabyte.
Agar awet dipakai patroli, helm ini memakai baterai 5.000 mAH dan ditanam teknologi fast charging.
Baca Juga: Cara Membedakan Helm Shoei X-14 Clone Dengan Asli, Biar Tidak Ketipu
Selain itu, sistem operasinya sendiri sudah memakai Android 8.1.
Makanya helm ini bisa pelat nomor kendaraan yang terdaftar atau enggak.
Bahkan, helm ini bisa dipakai melihat di ruang gelap dan deteksi wajah seseorang.
Baca Juga: Awas Harga Helm Shoei Marc Marquez Murah di Online, Ternyata Palsu
Wah, bakal jadi incaran debt collector nih, meski pasti bakal kaget melihat harganya.
Helm ini sendiri dijual bebas di Alibaba, dengan kisaran harga satu set helm Rp 95 juta.
Jauh banget harganya dengan helm lain, bahkan helm pembalap MotoGP seperti Shoei X-14 saja harganya cuma Rp 12,4 jutaan.
Source | : | KCWearable |
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR