MOTOR Plus-Online.com - Jika bikers suka suka gonta-ganti ban rasanya percuma saja.
Saat membeli ban perhatikan bagian dinding bang untuk baca kode umur ban.
Bisa membaca kode umur ban bisa berpangaruh sama kekuatan dan kelayakan ban itu sendiri.
Kode pada ban pada umumnya tercetak embos loh.
Baca Juga: Wow, Pirelli Rilis Ban Motor Sport Terbaru Pirelli Diablo Rosso IV
Baca Juga: MotoGP Belanda 2021, Ada Lebih Banyak Pilihan Kompon Ban Michelin
Selain itu biasanya juga menggunakan empat angka.
Angka tersebut merupakan hitungan pekan dan tahun pembuatan ban.
Dua angka di depan menandakan minggu, dan dua lagi menandakan tahun.
Contoh “4017”, angka 40 mengartikan ban waktu dalam pekan ban tersebut diproduksi (pada minggu ke-40).
Baca Juga: MotoGP Jerman 2021, Strategi Pilihan Ban Michelin Di Trek Sachsenring
Sedangkan dua angka belakang 17 adalah tahun pembuatan, yakni 2017.
Dari ketahuan tahun pembuatannya dan umur ban setelah diproduksi.
Karena kalau sudah lama diproduksi misalnya lebih dari 5 tahun dan penyimpannya tidak benar khawatir tidak safety lagi.
Misalnya akan membuat ban tersebut jadi retak-retak atau tidak elastis lagi atau kera.
Baca Juga: Modifikasi Yamaha XSR 155 Overlander, Siap Diajak Adventure Ringan
Sehingga dikhawatirkan ban pecah atau jadi licin di aspal atau jalanan.
TIDAK ADA BAN KEDALUARSA
On Vehicle Test PT Gajah Tunggal Tbk Zulpata Zainal menjelaskan tidak ada ban yang kadaluarsa.
Kode produksi hanya berfungsi sebagai tanda produksi untuk kepentingan internal perusahaan.
Baca Juga: Ini 5 Benda yang Bisa Dibuat dengan Memanfaatkan Limbah Ban Bekas
“Pada semua ban kode produksi wajib ada karena sudah aturan internasional. Kode tersebut memang menandakan kapan ban tersebut dibuat, tapi bukan jadi ukuran usia atau kedaluwarsa ban,” ucap Zulpata belum lama ini saat dihubungi Kompas.com.
Zulpata melanjutkan, bila keberadaan kode produksi dibutuhkan sebagai sebuah note production dari perusahaan ban yang memproduksinya.
Hal ini penting untuk mengidentifikasi ban bila sewaktu-waktu ada masalah dalam hal kualitas.
“Contoh, bila ternyata ban ada masalah dan tidak lulus quality control, itu tinggal dipantau dari kode produksinya saja. Minggu keberapa tahun berapa, untuk memudahkan sehingga tidak harus sampai melakukan pengecekan ribuan ban yang sudah diproduksi,” kata Zulpata.
Baca Juga: Pilihan Ban Kawasaki W250, Pelek Belang Ukurannya Juga Jarang
Zulpata menegaskan, dari kode produksi tersebut bisa menandakan habisnya masa jaminan ban dari pihak pabrikan.
Biasanya masa jaminan itu akan hangus dalam masa lima tahun dari sejak ban tersebut diproduksi.
Contoh bila kodenya “1712”, artinya ada minggu ke 17 di tahun 2012 ban tersebut diproduksi.
Bila saat ini 2018, maka usia ban tersebut sudah enam tahun dan masa jaminannya telah habis, tapi bukan berarti itu telah melewati masa kedaluwarsa.
Baca Juga: Resmi Meluncur Ban Milleprimo ADX Dari ADX Tire Ukuran 12 Inci, Bisa Buat Balap Loh!
“Selama ban itu masih dalam kondisi baik, maka tidak masalah meski masa jaminannya habis. Seperti yang saya katakan sebelumnya, tidak ada masa kedaluwarsa pada ban, tapi bukan berarti bisa digunakan seamannya, ban juga bisa rusak seiring penggunaan dan minimnya perawatan,” ujar Zulpata.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Erwan Hartawan |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR