MOTOR Plus-online.com - Ada coolant radiator berwarna hijau dan merah, apa bedanya? Awas, bikers jangan sampai asal mengisi.
Kenapa radiator harus diisi coolant bukan air biasa?
Air biasa dikhawatirkan berisiko karat karena terlalu asam atau ada unsur korosif.
Sedangkan coolant diformulasi khusus untuk menyerap panas dan mencegah korosi atau karat pada material logam.
Di dalamnya terdapat juga kandungan propylene glycol yang membuat coolant punya titik didih lebih tinggi, sekaligus titik beku lebih rendah ketimbang air biasa.
Ngomongin coolant radiator, biasanya ada yang berwarna hijau dan merah.
Lalu apa ada bedanya antara radiator coolant warna merah dan hijau?
Adanya warna pada radiator coolant itu hanya sebagai penanda kalau saja terjadi kebocoran.
Baca Juga: Jangan Asal Isi Air Radiator Ketahui Arti Warna Cairan Hijau dan Merah, Bikin Melongo
Baca Juga: Ogah Ke Bengkel, Ganti Air Radiator Motor Bisa Sendiri Di Rumah Lo
Selain itu, warna pada coolant itu juga terserah si pabrikan mau kasih yang mana.
Sebagai perangkat pendingin suhu mesin, maka radiator perlu dirawat secara berkala.
Cara perawatan rutin yang paling gampang adalah dengan melakukan pengecekan minimal seminggu sekali.
Mengutip dari Suzuki.co.id, pastikan pengecekan dilakukan pada pagi hari atau sebelum mesin motor dinyalakan.
Pengecekan juga nggak perlu sampai membuka tutup radiator.
Cukup lihat kondisi air yang ada di dalam tabung reservoir.
Kalau kurang dari batas bawah, maka isi radiator dengan coolant.
Sebelum melakukan pengisian, intip dulu kondisi air radiator.
Baca Juga: Masih Bingung Lebih Bagus Coolant, Air Keran Atau Air AC Untuk Isi Radiator? Ini Hasil Testnya
Kalau masih bening (nggak keruh), bisa langsung ditambahkan saja.
Penambahan air radiator, juga jangan sampai melebihi batas atas.
Apabila hasil pengintipan air radiator dalam tabung reservoir kondisinya keruh, maka harus dikosongkan dulu dan baru isi dengan yang baru.
Selain rutin mengintip kondisi, air radiator juga harus diganti secara berkala.
"Kuras dan ganti cairan radiator untuk motor penggunaan harian sebaiknya dilakukan setahun sekali atau tiap 12 ribu kilometer," jelas Adih, Service Advisor Yamaha Mekar Bintaro, Jakarta Selatan.
Meskipun cairan radiator masih bisa digunakan lebih dari jangka waktu tersebut, proses ini dilakukan agar sistem pendingan tetap dalam kondisi prima.
"Semakin sering motor dipakai dan lewat jalur macet atau intensitas pemakaian tinggi, kualitas cairan tentu akan cepat menurun juga," terangnya dikutip dari GridOto.com.
Baca Juga: Sambil Isi Waktu #dirumahaja, Yuk Cek Tutup Radiator, Gak Ketahuan Rusak Bisa Bikin Mesin Jebol
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR