MOTOR Plus-online.com - Mantan pembalap tim Repsol Honda, Dani Pedrosa merasa menyesal enggak pernah nyobain motor Yamaha di MotoGP.
Dani Pedrosa telah memenangkan tiga kejuaraan dunia, di kelas 125 cc dan 250 cc, dan memenangkan 54 Grand Prix.
Tapi satu hal, Dani Pedrosa selalu meleset dari gelar juara dunia di MotoGP.
Bagaimana nasibnya akan berubah jika dia berhasil jadi juara dunia MotoGP?
Ini adalah pertanyaan tanpa solusi, dalam sebuah wawancara dengan mikrofon surat kabar Spanyol El Mundo.
“Jawaban lain selain ya, tampaknya menjadi pembenaran di pihak saya. Apakah semua peneliti hebat dalam sejarah telah memenangkan Nobel?" kata Dani Pedrosa.
"Dalam delapan belas tahun di kejuaraan dunia, saya telah memperoleh kehormatan yang menempatkan saya di antara yang terbaik dalam olahraga ini,” lanjutnya.
Dia tidak pernah berhasil mengalahkan rival terberatnya saat itu di klasemen keseluruhan.
Baca Juga: Dani Pedrosa Bakal Balik Balapan MotoGP 2021, Jadwalnya Di Sini
Baca Juga: Jadwal MotoGP 2021, Blak-blakan Dani Pedrosa Iri Sama Valentino Rossi
Valentino Rossi, Casey Stoner dan Jorge Lorenzo, yang membentuk kuartet persaingan dengannya.
Mungkinkah alasannya terletak pada pilihannya untuk tetap terikat dengan Honda sepanjang sejarahnya ?
Keraguan pun menghampirinya.
“Gelar MotoGP itu adalah satu-satunya yang saya lewatkan, mengingat saat-saat dari fantastic four," aku Dani Pedrosa.
"Saya selalu bertanya-tanya bagaimana karir saya akan berubah jika saya membalap setidaknya sekali dengan Yamaha,” tambah Pedrosa .
Dani tidak bertanya pada dirinya sendiri bagaimana dia akan dikenang di Kejuaraan Dunia.
“Jujur, tidak. Saya tidak bisa mengatakan tanda apa yang akan saya tinggalkan di MotoGP karena, meskipun saya tidak balapan lagi, saya masih aktif dan terlibat dalam Kejuaraan Dunia bersama KTM, ungkapnya.
"Saya akan puas jika orang-orang bersenang-senang mengikuti balapan dari panduan saya,” tutup Pedrosa.
Baca Juga: Pembalap Yang Nikahi Adiknya Mengungkap Sosok Majunya KTM Di MotoGP
Source | : | tuttomotoriweb.it |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR