Dua hal tersebut adalah cara mendisiplinkan warga menaati protokol kesehatan sesuai standar PPKM dengan penyaluran bantuan sosial.
Menurut Muhadjir, bantuan sosial tidak mungkin ditanggung oleh pemerintah sendiri.
Nantinya bantuan tersebut berupa gotong-royong bersama masyarakat dan sejumlah instansi lainnya.
"Bansos ini tidak mungkin ditanggung pemerintah sendiri sehingga gotong royong masyarakat, termasuk civitas academica UGM ini di bawah pimpinan pak rektor membantu mereka-mereka yang kurang beruntung akibat kebijakan PPKM ini," ujar Muhadjir.
Muhadjir menambahkan, membagi-bagi masker juga perlu menjadi perhatian.
Ini mengingat tidak sedikit warga yang menganggap masker sebagai barang yang mahal.
Ia menjelaskan apapun istilah yang digunakan, baik PPKM Darurat atau PPKM super darurat, selama masyarakat melanggar protokol kesehatan, maka penanganan Covid-19 tidak akan berhasil.
"Jika tidak menyadari bahwa prokes adalah menjadi yang utama, penanganan Covid-19 ya tidak berhasil," katanya.
Baca Juga: Pemotor Catat Lokasi Penyaluran Bantuan Rp 600 Ribu dan Tambahannya yang Cair Saat PPKM Darurat
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Muhadjir Effendy Sebut PPKM Darurat Diperpanjang hingga Akhir Juli"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Yuka Samudera |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR