"Rentan disalahgunakan pihak-pihak yang tidak berkepentingan dan bertanggung jawab," kata Suwandi.
Suwandi menyebutkan aplikasi Matel berisi mengenai data-data debitur yang bermasalah.
"Jadi memang di data itu berisi debitur yang telah wanpretasi terhadap perjanjian kredit kendaraan," kata pria yang juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Chandra Sakti Utama Leasing.
Nasabah yang terdapat di dalam aplikasi Matel itu bukan hanya yang wanprestasi selama seminggu atau sebulan.
"Mereka tidak ada kabarnya berbulan-bulan," kata Suwandi.
Menurut Suwandi ada beberapa kemungkinan mengenai kebocoran nasabah ini.
Pertama, data ini terbawa oleh pihak internal penagihan di perusahaan pembiayaan.
Kedua, data ini diterima oleh perusahaan pihak ketiga yang bekerjasama dalam penagihan debitur nakal.
Baca Juga: Para Debt Collector Nangis Guling-guling Hilang Pekerjaan, Aplikasi Penagih Hutang Segera Dihapus
Source | : | GridOto.com |
Penulis | : | Hendra |
Editor | : | Indra Fikri |
KOMENTAR