MOTOR Plus-online.com - Satu tim MotoGP dapat masalah lagi setelah Valentino Rossi umumkan pensiun.
Belum selesai ditinggal Valentino Rossi, masalah baru menghantui tim MotoGP ini.
Seperti yang brother tahu, Valentino Rossi umumkan pensiun belum lama ini.
Yup, Valentino Rossi pensiun setelah MotoGP 2021 selesai.
Otomatis hal ini menjadi persoalan bagi timnya, Petronas Yamaha Sepang Racing Team (SRT).
Lantaran harus mencari pengganti Valentino Rossi di musim depan.
Bahkan rekan setimnya, Franco Morbidelli pindak ke Monster Energy Yamaha MotoGP.
Selain slot pembalap kosong, masih ada masalah yang dihadapi tim satelit Yamaha ini.
Baca Juga: Valentino Rossi Pensiun, Petronas SRT Sudah Punya Kandidat Pengganti?
Baca Juga: Bos Petronas Yamaha SRT Blak-blakan, Ogah Ulangi Proyek Valentino Rossi
Sebagai penggelontor anggaran tim tersebut, rupanya Petronas memutuskan untuk menghentikan kerja sama.
Penyebab pertama dari absennya nama besar saat MotoGP 2022 nanti.
Penyeban tersebut juga berakibat pada pemberian spek motor Sepang Racing Team (SRT) di musim depan.
Gak cuma di kelas tertinggi, masalah ini tentu akan berimbas di tim Moto2 dan Moto3 SRT.
Baca Juga: Valentino Rossi Lempar Kritik Keras Marc Marquez di MotoGP Styria 2021
Padahal, tim satelit Yamaha ini tampil cemerlang di MotoGP 2020.
Terbukti saat Fabio Quartararo menyambet sebanyak 6 kali juara.
Selain itu, anak didik Valentino Rossi, Franco Morbidelli juga juara 3 kali di musim kemarin.
Bahkan, Franco Morbidelli sanggup menduduki posisi runner-up di klasemen akhir dengan motor spek di bawah tim pabrikan Yamaha.
Baca Juga: Petronas SRT Sudah Punya Calon Pembalap Pengganti Murid Rossi, Siapa?
Franco Morbidelli kemungkinan meninggalkan SRT, yang naik kelas ke tim pabrikan Yamaha yang menggantikan Maverick Vinales.
Makanya tugas berat menanti Razlan Razali selaku bos untuk menyelamatkan nasib SRT.
Bahkan, ada langkah penghematan yang dilakukan bos SRT tersebut.
Selain itu, tim di Moto2 dan Moto3 akan ditutup pada musim depan.
Source | : | GPOne.com,The-race.com |
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR