Trending Virus Baru Covid-22, Ternyata Lebih Berbahaya daripada Covid-19?

Erwan Hartawan - Rabu, 25 Agustus 2021 | 18:40 WIB
Ilustrasi Covid-22 lebih berbahaya

MOTOR Plus-Online.com - Trending soal virus baru bernama Covid-22.

Kata Covid-22 menjadi ramai di twitter Amerika Serikat setelah pernyataan seorang ahli imunologi dari Swiss, Prof Dr Sai Reddy.

Mengutip dari Forbes, Vanessa Chalmers yang menulis untuk The Sun, Reddy memperingatkan bahwa varian baru.

Covid-22 diprediksi muncul pada 2022 yang lebih berbahaya.

Menurut Prof Dr Sai Reddy, kemungkinan ini sebagai "Covid-22" dengan mengatakan "Covid-22 bisa lebih buruk daripada yang kita saksikan sekarang."

Selain itu, dia menggunakan istilah "Covid-21" ketika merujuk pada varian Delta saat wawancara dengan situs web publikasi Jerman bernama Blick.

Kompas.com/Twitter
Trending di twitter soal covid-22

"Dan varian Delta jauh lebih menular. Ini bukan lagi Covid-19. Saya akan menyebutnya Covid-21," kata Reddy dikutip Blick, 22 Agustus 2021.

Terkait Covid-19, sebenarnya merupakan singkatan dari Corona Virus Disease 2019.

Baca Juga: HDCI Tangerang Gelar Vaksinasi Covid-19 Gratis Memperingati HUT RI Ke-76

Baca Juga: Mantap, Yamaha Lexi Siap Bantu Nakes Kudus Tekan Penyebaran Covid-19

Covid-19 dapat diartikan sebagai penyakit infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh severe acute respiratory syndrome virus corona-2 (SARS-CoV-2), atau sering disebut virus corona.

Namun prediksi tersebut dibantah Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman.

Menurutnya tidak ada penyebutan  Covid-22.

"Saya harus luruskan, sebetulnya itu bukan istilah resmi dan itu tidak berdasar. Tidak ada Covid-20, Covid-21," kata Dicky dikutip dari kompas.com

Dia mengatakan, Covid-22 ramai di media sosial di luar negeri setelah seorang ilmuwan Swiss memprediksi akan ada varian yang lebih ganas dari varian Delta.

Dicky menegaskan, kemungkinan munculnya varian yang lebih ganas daripada varian delta memang ada, tetapi penamaannya tidak dilakukan dengan mengganti angka di belakang "Covid".

"Sangat mungkin (muncul varian lebih ganas). Penamaannya bukan Covid-20, Covid-22 jadi dari awal sudah salah," imbuhnya.

Selain itu, menurut Dicky, tidak benar juga jika varian Delta disebut varian Covid-21.

Baca Juga: Mau Beraktivitas Naik TransJakarta, Bikers Wajib Tunjukkan Sertifikat Vaksin Covid-19

"Tapi, dia menyebut Delta variant Covid-21, salah, Delta variant itu kan ditemukannya tahun 2020, jadi enggak benar," tutur Dicky.

Adanya istilah Covid-22, menurut Dicky, bisa menyebabkan hal-hal yang tidak baik di masyarakat.

Source : Kompas.com
Penulis : Erwan Hartawan
Editor : Ahmad Ridho


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular