Saat itu ia memutuskan untuk mengembangkan lagi bisnisnya dengan membuat racing suit asli buatan lokal.
Peluang pembuatan racing suit dinilai cocok karena saat itu pembalap tanah air masih menggunakan brand luar negeri.
Ini yang membuat para pembalap Indonesia harus mengeluarkan kocek lebih.
Sementara wearpack bikinan pria yang memulai karirnya sebagai pembalap grastrack pada 1988 ini ditawarkan jauh lebih murah.
Bayangkan nih pada tahun 1998 hingga 2000an hanya baju balap luar negeri dibanderol dengan harga mulai 8 jutaan.
Sementara baju balap AHRS hanya dibanderol Rp 2,1 juta
Terbaru, AHRS mulai ikut mengembangkan produknya dengan menjual jaket motor safety
Meski jaket safet, tapi AHRS membuat jaket tetap dalam tampilan yang modis.
Jaket ini terbuat dari Taslan loh, bahan taslan memang tergolong awet dan mampu bertahan di segala cuaca.
Selain itu bahan diproduksi dengan menggunakan teknologi canggih dan berkaitan dengan nanoteknologi.
Karena nanoteknologi, bahan taslan merupakan bahan yang anti air.
Meski memakai bahan taslan, jaket ini sudah memakai protector safety riding.
"Jaket kita (AHRS -red) menggunakan protektor dalam untuk melindungi bahu, sikut maupun bagian pundak belakang," kata Operation Manager AHRS Muhamad Hadi saat dihubungi Motor Plus.
Hadi menambahkan jaket ini diperuntukan bukan hanya untuk riding saja, melainkan bisa buat jalan-jalan ke mall.
"Penggunaan jaket tersebut tidak hanya saat berkendara saja tapi bisa digunakan untuk ke mall nongkrong-nongkrong," sambungnya.
Urusan harga juga terbilang murah kok bro, brother bisa cukup merogoh kocek Rp 600 ribu sampai Rp 800 ribu untuk bawa pulang jaket ini.
Alesan jaket ini bisa murah soalnya jaket ini diproduksi sendiri di Garut, Jawa Barat.
Buat brother yang berminat datang langsung ke store AHRS atau bisa melalui sosial media dan market place AHRS.
Penulis | : | Erwan Hartawan |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR