Yoyok melanjutkan, pihaknya juga mengkaji jalan alternatif yang nantinya akan diperuntukkan hanya saat menurun saja dan jalur Existing dibuat hanya untuk menanjak.
Sebab, dia juga mempertimbangkan adanya sejumlah UMKM yang berada di jalur Cangar-Pacet tersebut.
"Jadi kita tidak semena-mena memberikan larangan namun juga solusi apalagi di sepanjang jalur Cangar-Pacet Cangar banyak UMKM yang juga harus dipikiran," jelasnya.
Yoyok menjelaskan, sesuai pemaparan Ketua (KNKT) Soerjanto Tjahjono memberikan saran terhadap perusahaan yang memproduksi motor matic agar mengubah dan menambahkan safety kendaraan saat melintas di jalan turunan tajam.
"KNKT akan melayangkan surat ke Kementrian Perindustrian untuk mengkaji kendaraan apa yang cocok untuk geometris seperti jalan yang ada di Indonesia yang banyak pegunungan seperti di jalur Cangar-Pacet," ungkap Yoyok
Tak kalah pentingnya, KNKT juga meminta Dishub untuk berkoordinasi dengan pihak Google Map supaya mereka menandai jalur-jalur ekstrem seperti di jalan alternatif Cangar-Pacet.
"Meminta pada Dishub untuk menyurati google agar jalur-jalur esktrem seperti Canga-Pacet ini diberi tanda di google map agar pengguna jalan bisa memprediksi apabila akan menggunakan jalan tersebut," bebernya.
Apalagi, sambung Yoyok, banyak kendaraan yang melewati jalur Cangar-Pacet saat Weekend menuju destinasi wisata.
Baca Juga: Sering Terjadi Kecelakaan, Bikers Wajib Waspada Saat Melintas di Jalur Tengkorak Narogong Bekasi
Source | : | Tribunmadura.com |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR