MOTOR Plus-Online.com - Pertamina masih menjual pertalite dengan harga Rp 7.650.
Tapi siapa sangka ternyata harga aslinya bikin kaget lo.
Kenaikan harga minyak mentak dunia turut mempengaruhi harga bahan bakar minyak (BBM) didalam negeri.
Hal tersebut disampaikan Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Ditjen Migas Kementerian ESDM.
Ia mengatakan pemerintah memang meminta Pertamina untuk saat ini tetap menjual BBM dengan harga yang sama, tak mengikuti perkembangan harga minyak mentah dunia.
Hal tersebut dilakukan untuk menjaga daya beli masyarakat yang baru mulai pulih dari pandemi Covid-19.
"Kenaikan harga BBM ini kan sebenarnanya juga masih sulit diterima masyarakat, yang saat ini kondisinya memang sedang baru mau pulih dari Covid-19," ujar Soerjaningsih dikutip dari Kompas.com.
Ia menjelaskan, seperti BBM jenis pertalite yang kini harga keekonomiannya sudah di atas Rp 11.000 per liter, tetapi Pertamina masih tetap menjual di harga Rp 7.650 per liter.
Baca Juga: Pembalap Indonesia Dimas Ekky Kok Gak Diajak Latihan di Sirkuit Valencia, Ada Apa Nih?
Baca Juga: Bikin Heboh Pertamina Salurkan Bantuan Pemerintah Rp 189 Juta, Beneran Nih?
Soerjaningsih bilang, keputusan menjual Pertalite di bawah harga keekonomian.
Ini bertujuan untuk tidak membuat keresahan di masyarakat bila dilakukan kenaikan harga yang cukup tinggi mengikuti harga minyak mentah dunia.
"Sehingga Pertamina sebagai BUMN diharapkan tetap support (mendukung) kelancaran penyediaan dan distribusi BBM yang terjangkau," kata dia.
Selain Pertalite, Pertamina juga masih menjual premium seharga Rp Rp 6.450 per liter.
Baca Juga: Update Harga Bensin Pertamina Terbaru Seluruh Indonesia, BBM Ini Turun Segini
Padahal harga keekonomiannya saat ini sudah mencapai Rp 9.000 per liter.
Terkait selisih harga jual dan harga keekonomian tersebut, Soerjaningsih memastikan, pemerintah akan memberikan kompensasi kepada Pertamina agar perseroan tidak merugi.
Namun, saat ini besaran kompensasinya masih dilakukan penghitungan.
"Jadi kemungkinan pemerintah yang kira-kira ngalah lah sama rakyat biar tetap tenang, tidak ada inflasi," pungkas dia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Erwan Hartawan |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR