"Ketiga, dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat dalam berbagai kegiatan otomotif akan dapat membuka peluang lebih besar dalam menyelenggarakan kegiatan untuk memajukan otomotif seperti sebelumnya, dimana akibat pandemik ini telah ikut mempempengaruhi pelaksanaan event-event otomotif dalam hampir dua tahun terakhir," jelasnya.
"Terkendalanya penyelenggaraan event ini sangat dirasakan oleh penggiat otomotif Indonesia, baik dalam prestasi maupun ekonominya," ungkap Bamsoet.
Selain itu, IMI dan beberapa pihak terkait di daerah mulai ingin membangun sarana penunjang otomotif, seperti pembangunan sirkuit-sirkuit baru untuk perkembangan para pembalap Indonesia.
"Pastinya sangat membantu para atlit balap dalam mengasah kemampuan. Melihat perkembangan
prestasi pembalap muda Indonesia yang terus membanggakan, sudah sewajarnya harus didukung oleh sarana dan prasarana yang baik," ucapnya.
"Setahun terakhir ini IMI fokus ke pembangunan sirkuit baik untuk motor maupun mobil yang memenuhi standar internasional," sebut Bamsoet.
"Untuk pembangunan sirkuit dilakukan kerjasama dengan pihak-pihak swasta dan pihak terkait
lainnya. Saat ini sudah ada penambahan sirkuit permanen dan telah dapat dipergunakan dalam balap motor, seperti di Jambi dan Meurake," jelasnya.
"Untuk mobil ada di Tanjung Lesung Banten dan di Stage Park Sentul Kabupaten Bogor. Sedangkan beberapa daerah lain dalam tahapan pembangunan," papar Bamsoet.
Terkait dengan dua sirkuit Internasional yang dipunyai Indonesia, yaitu Mandalika dan Sentul, rencana apa yg akan IMI lakukan untuk kedua sirkuit tersebut ke depannya?
Baca Juga: Ketua IMI Sarankan Harga Motor Listrik Maksimal Hanya Rp 15 Juta
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR