MOTOR Plus-online.com - Awas oli mesin berubah jadi susu kalau motor terendam banjir, kok bisa ya? Begini penjelasannya.
Bulan November ini sudah sering terjadi hujan di beberapa daerah di Jakarta.
Bahkan hujan dengan intensitas deras bisa menyebabkan banjir.
Parahnya masih banyak motor yang nekat terobos banjir.
Padahal ketinggian air sudah melewati batas aman motor sendiri.
Batas aman motor terobos banjir berbeda-beda, tergantung tipe motor.
Kalau sudah melewati batas aman, siap-siap oli mesin motor tercampur air.
Jika oli tercampur air, warnanya akan berubah kecoklatan mirip susu.
Baca Juga: Bikers Perlu Kuras Tangki Bensin Setelah Motor Terendam Banjir, Kenapa?
Baca Juga: Jangan Asal Terobos Bro, Begini Cara Aman Saat Bertemu Banjir
Nah, kalau sudah begitu, kemampuan oli untuk melumasi mesin sudah hilang.
"Gesekan antara part mesin jadi tinggi sekali, bisa bikin silinder baret atau jebol," ujar Karmanto, Service Supervisor PT Penta Jaya Laju Motor (PJLM) selaku ATPM KTM di Indonesia beberapa waktu lalu.
"Kalau sudah tercampur antara air dan oli tarikan motor pasti jadi lebih berat dibandingkan biasa," tambah pria yang bermarkas di daerah Pondok Indah, Jakarta Selatan.
"Ini karena efek air yang masuk ke oli tadi, wajib kita cek melalui lubang oli atau dipstick," terangnya lagi.
Baca Juga: Waspada Oli Motor Mirip Kopi Susu Gara-gara Banjir, Buruan Lakukan Ini
Menurut Saiful, Service Advisor Yamaha Deta Ciputat, Tangerang Selatan, sebaiknya segera kuras oli mesin yang sudah tercampur air tersebut.
"Dengan menguras oli mesin, maka terlihat dari warnanya apakah sudah tercampur air atau belum," jelas Saiful dikutip dari GridOto.com.
Untuk memastikan bahwa air berhasil dikeluarkan sepenuhnya, perlu dilakukan proses flushing.
"Caranya dengan kuras dan isi oli mesin baru dan nyalakan mesin sekitar 10 menitan. Jika oli masih terlihat coklat, kuras lagi oli mesin dan isi lagi dengan oli baru. Lakukan berulang hingga oli mesin terlihat normal," jelasnya.
Baca Juga: STNK Dan BPKB Motor Terendam Banjir, Jangan Panik Begini Cara Urusnya
Saat mesin hidup, biarkan tetap pada posisi stasioner atau langsam dan jangan digeber.
Jika saat dikuras sudah tidak terlihat ada buih atau bercak kecoklatan, dipastikan air sudah berhasil keluar dari mesin.
Cara tersebut juga bisa diterapkan pada oli gardan di motor matic yang kemasukan air.
Meskipun jadi terasa boros oli dan perlu biaya lebih, hal ini jauh lebih murah dan praktis dibandingkan harus turun mesin.
Source | : | GridOto.com |
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR