MOTOR Plus-online.com - Sirkuit Mandalika Lombok Nusa Tenggara cetak sejarah menjadi host WorldSBK Indonesia 2021 setelah menanti lebih dari dua dekade, beberapa bulan ke depan jadi host MotoGP 2022.
Indonesia sudah merasakan jadi tuan rumah alias host kejuaraan dunia balap motor gede atau superbike (WorldSBK/WSBK) terakhir di 1997 silam.
Indonesia sudah menggelara WorldSBK atau WSBK saat itu sejak 1994.
Rentang 4 musim lamanya Indonesia dipercaya menjadi host WorldSBK atau WSBK sejak 1994 hingga 1997.
Adalah sirkuit internasional Sentul yang menjadi host WorldSBK atau WSBK dari 1994-1997.
Sentul International Circuit menggelar kejuaraan dunia balap motor gede atau superbike itu juga berstatus sirkuit baru dibangun.
Sirkuit Sentul diresmikan pada tahun 1993, setahun kemudian didaulat menggelar kejuaraan WorldSBK atau WSBK.
Perjalanan nyaris serupa untuk sirkuit Mandalika yang menggelar WorldSBK Indonesia 2021.
Baca Juga: Wuih Motor Listrik Pindad Dites di Sirkuit Mandalika, Top Speednya Tembus Segini
Sirkuit Mandalika baru selesai kurang dari sebulan lebih dan langsung didaulat jadi host WorldSBK ronde pamungkas musim ini.
Tak hanya fakta sirkuit Mandalika kembali menggelar kejuaraan dunia balap motor gede atau superbike setelah puluhan tahun lamanya vakum.
Atau juga jadi host kejuaraan balap motor internasional dalam kondisi sirkuit baru selesai benar.
Banyak fakta-fakta lain dari sirkuit Mandalika sebagai venue World Superbike Indonesia 2021.
Nama lengkap sirkuit Mandalika adalah Pertamina Mandalika International Street Circuit mempunyai panjang 4,310 km dengan total 17 tikungan (11 kanan dan 6 kiri) bikin terkagum-kagum pembalap WorldSBK.
Seperti yang diungkapkan juara dunia WorldSBK 6 kali beruntun Jonathan Rea yang mengungkapkan lay-out variatif bikin pembalap tertantang.
Pembalap Kawasaki Racing Team Jonathan Rea dibikin terkagum-kagum melihat aspal lintasan di kondisi basah.
"Mungkin bisa dikatakan sirkuit Mandalika paling mencengkeram di kondisi basah (wet race) di sirkuit yang ada di dunia," kata Jonathan Rea.
Hal senada diungkapkan pembalap WorldSBK keturunan Indonesia Michael van der Mark yang berhasil menggasak podium di race 2 WorldSBK Indonesia 2021 di kondisi basah.
Baca Juga: Wow, Segini Top Speed Motor WSBK Di Sirkuit Mandalika, Siapa Paling Kencang?
"Hasil luar biasa karena di dry race (kering, red.) performa motor kalah telak dari motor rival."
"Namun di kondisi basah (wet race, red.) saya tampil kencang dan pede serta aspalnya saat basah malah daya cengkeram bannya lebih bagus ketimbang dry race," beber Michael van der Mark.
Meski demikian, pembalap WorldSBK juga membeberkan masukan untuk membenahi masih ada genangan air.
"Mungkin pe-er ke depannya adalah membenahi drainase sehingga tidak ada genangan air yang membuat licin," imbuh Alvaro Bautista pembalap Team HRC.
Fakta menarik sirkuit Mandalika setelah menjadi host WorldSBK Indonesia 2021 di November ini, beberapa bulan ke depan.
Baca Juga: Pembalap Indonesia Baca Al Quran Sebelum Balapan di Sirkuit Mandalika, Hasilnya Bikin Salut
Tepatnya di Maret 2022 bakal menjadi host kejuaraan balap motor dunia paling bergengsi alias MotoGP.
Sirkuit Mandalika bakal menjadi host ronde 2 MotoGP 2022 dan tentunya dari beberapa evaluasi yang bisa diambil dari WorldSBK Indonesia 2021 tentu banyak yang mesti dilakukan.
Sebelumnya, sirkuit Mandalika juga ditunjuk menjadi tempat buat tim MotOGP untuk melakukan tes pramusim MotoGP 2022 yang berlangsung Februari 2022.
Hal tersebut alih-alih menjadi uji coba kelayakan sirkuit digaspol motor MotoGP dan juga pengenalan alias familiarization trek buat pembalap MotoGP.
Sekaligus dapat masukan dari pembalap MotoGP soal karakter dan lay-out sirkuitnya serta tentunya berkaitan juga dengan faktor safety-nya.
Baca Juga: Kisah Inspiratif Toprak Razgatlioglu, Dari Keluarga Tak Mampu Sampai Dianaktirikan Kawasaki
Ada waktu kurang lebih 3 bulan lamanya bagi sirkuit Mandalika untuk melakukan pembenahan agar kondisi lebih sempurna lagi saat menjadi host MotoGP di Maret 2022 mendatang.
| Penulis | : | Joni Lono Mulia |
| Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR