MOTOR Plus-online.com - Bikin gempar, pawang hujan dibilang gagal cegah hujan di Sirkuit Mandalika, ternyata ini fakta sebenarnya.
Seperti yang brother tahu, hujan deras mengguyur Sirkuit Mandalika, dan bikin race 1 WorldSBK Indonesia 2021 ditunda.
Bahkan, saat race 2 WorldSBK Indonesia 2021 mau dimulai juga diguyur hujan deras dan ditunda lagi beberapa saat.
Sampai bikin salah satu pawang hujan mendadak trending di media sosial.
Seperti yang sempat diposting akun Twitter @leekuwangso belum lama ini.
"the traditional rain controller not working at # WorldSBK (red: pawang hujan). Hujan badai guyur sirkuit mandalika, balapan pertama world not working alias gak mempan." cuit akun tersebut.
Tuduhan tersebut mengarah ke seorang pawang hujan bernama Damai Santoso alias Amaq Daud (49).
Ia merupakan warga Desa Bangket Parak, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Baca Juga: Sirkuit Mandalika Pas Basah Bikin Terkagum-kagum Pembalap WorldSBK, Kok Bisa?
Baca Juga: Foto Valentino Rossi Bonceng Emak-emak Pakai Baju Khas Sasak Lombok di Sikuit Mandalika
Damai merasa difitnah akibat dibilang gagal mengendalikan hujan saat WorldSBK Indonesai 2021 di Sirkuit Mandalika dihelat.
Bagi Damai, kata-kata yang disebutkan dalam akun tersebut sangat menjatuhkan harga dirinya bersama keluarga dan masyarakat tempat tinggalnya.
Damai selama ini memang dipercaya mampu memindahkan hujan atau menggeser hujan agar tidak jatuh di wilayah yang diminta.
Tapi, pawang hujan tersebut tak pernah diminta oleh penyelenggara balapan WSBK untuk mengatasi hujan sebagimana yang biasa dilakukan.
Baca Juga: Fakta Sirkuit Mandalika Gak Sekadar Host WorldSBK Indonesia 2021, Tahun Depan Gelar MotoGP
"Saya tidak pernah diminta sebagai pawang hujan oleh penyelenggara balapan, tapi kenapa foto saya ditampilkan seolah-olah saya sebagai pawang saat balap, dan ada kata-kata olokan juga," kata Damai mengutip Kompas.com.
Diterangkan Damai, foto yang ditampilkan dalam akun tersebut adalah foto saat kedatangan Presiden Joko Widodo saat peresmian Sirkuit Mandalika pada Jumat (12/11/2021).
"Foto saya yang dipajang itu waktu Pak Jokowi datang, memang saya waktu itu disuruh sebagai pawang hujan, tapi bukan pada saat balapan," kata Damai.
Ia menilai postingan tersebut membuatnya merasa dicemarkan nama baiknya dan keluarganya.
"Sebenarnya saya tidak masalah, tapi banyak dari keluarga merasa nama baiknya dicemarkan atas olok-olokan di postingan itu," ujar Damai.
Damai berharap ke aparat kepolisian agar pelaku yang mengunggah foto tersebut diproses, dan meminta maaf kepada dirinya, keluarga, dan masyarakat tempatnya tinggal atas ucapan yang tidak sesuai fakta dan perbuatannya.
"Harapan saya, ya semoga pelakunya dapat segera ditemukan dan meminta maaf, atas apa yang dituliskan tersebut tidak sesuai keadaan sesungguhnya," ucapnya.
Sebagai pawang hujan, Damai menjelaskan, dirinya hanya bisa berdoa ke Sang Pencipta, agar hujan tidak turun di lokasi mana ia hajatkan.
Baca Juga: Wuih Motor Listrik Pindad Dites di Sirkuit Mandalika, Top Speednya Tembus Segini
Selebihnya berhasil dan gagal menurutnya itu merupakan kehendak Tuhan sang maha kuasa.
"Kita hanya bisa mensyaratkan dengan berdoa kepada Tuhan. Masalah bisa atau tidak hujan turun atau tidak kita serahkan kepada sang maha kuasa," kata Damai.
Sementara itu Kasat Reskrim Polres Lombok Tengah Iptu Redho Rizki Pratama membenarkan laporan Damai yang diterimanya pada Senin (22/11/2021).
"Iya ada laporan kemarin dari Pak Damai (pawang hujan) dugaan atas pencemaran nama baik," kata Redho dikonfirmasi melalui pesan singkat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dituding Gagal Kendalikan Hujan Saat WSBK Mandalika, Pawang Hujan di NTB Lapor Polisi"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR