Ketika berhenti dan mengecek bagian belakang mobil, tampak seorang pengendara motor mengalihkan korban, kemudian seorang lainnya mengambil barang berharga dalam mobil.
Dalam video, nampak komplotan perampok itu sebanyak 5 pemotor, 3 yang memberi tahu seakan-akan ada masalah di ban mobil, sedangkan 2 menjadi eksekutor.
Saat melaporkan kejadian yang dialaminya di polsek terdekat, korban justru mengaku disuruh pulang dan disalahkan karena membawa banyak ATM.
"Setelah itu, polisi tersebut justru ngomelin saya, 'lagian ibu ngapain sih punya atm banyak-banyak, kalau begini jadi repot, apalagi banyak potongan biaya admin juga' dengan nada bicara tinggi," kata pengunggah.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Jakarta Timur, Komisaris Besar Erwin Kurniawan menyampaikan permohonan maafnya kepada korban atas kejadian yang dilakukan oleh anggotanya.
Erwin juga memastikan bahwa laporan korban saat ini sedang ditangani oleh Polsek Pulo Gadung, Jakarta Timur.
"Kapolsek-nya langsung merespons. Sebagai jawaban bahwa kami tidak antikritik, apabila anggota yang salah, maka kami akan segera minta maaf dan memperbaiki kesalahan tersebut, serta memproses oknum anggota yang melakukan kesalahan," jelas dia.
Baca Juga: Viral Video Perampokan SPBU di Benoa Bali, Pelakunya Pakai Pedang
Melalui akun Instagramnya, Humas Polsek Pulo Gadung telah menyampaikan permohonan maafnya kepada korban dan memberikan sanksi anggotanya yang berperilaku tidak baik.
Polsek Pulo Gadung berjanji, tidak akan ada lagi anggotanya yang bersikap seperti itu, sebagaimana instruksi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Ke depan, kami akan lebih melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap oknum-oknum polisi yang bertindak semena-mena," tulis akun itu.
Penulis | : | Erwan Hartawan |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR