"Masih cukup banyak pekerjaan yang harus dikerjakan, terutama bagi mereka yang keluarganya meninggal, apalagi kalau tulang punggung keluarga meninggal. Diberikan bantuan oleh pemerintah sebagai (bentuk) negara hadir," kata Tito dikutip dari keterangan pers, Rabu.
Hari ini, Tito juga melepas tim pendampingan pemerintah daerah Kabupaten Lumajang dan pemantauan bencana erupsi Gunung Semeru gelombang ketiga.
Tim berjumlah 10 orang dan akan bertugas mulai 15-18 Desember 2021.
Tito menambahkan, Kemendagri memberikan dukungan sesuai dengan tugas dan pekerjaan.
Tugas tersebut di antaranya menyangkut pembinaan administrasi wilayah akibat bencana dan masalah hilangnya dokumen-dokumen kependudukan dan pencatatan sipil (Dukcapil).
"Saya paham bahwa Dirjen Dukcapil langsung mengirim tim ke Lumajang, kemudian melakukan pendampingan kepada (Dinas) Dukcapil untuk mengurus dokumen-dokumen yang hilang. (Seperti) KTP yang hilang, kartu keluarga yang hilang, surat-surat yang berhubungan dengan kedukcapilan. Itu semua dibantu dan saya mendapat laporan dari Dirjen Dukcapil sudah selesai," ujarnya.
Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan (Adwil) Kemendagri Safrizal ZA mengatakan, berdasarkan hasil pemantauan tim di lapangan, sejumlah layanan yang masih memerlukan dukungan bantuan.
Seperti layanan di bidang kesehatan, pendidikan, keamanan, pertanian, pencarian dan penyelamatan, dan kebutuhan logistik.
Baca Juga: Scooter Jam jakarta Timur dan Pop Scoots Adain Riding Charity Untuk Erupsi Gunung Semeru
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Yuka Samudera |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR