MOTOR Plus-online.com - Wow pendapatan tukang parkir minimarket satu hari bisa tembus segini, pantas sering jadi rebutan.
Meski beberapa waktu lalu sempat ramai penentangan tukang parkir di minimarket, tetapi kenyataannya tukang parkir masih banyak ditemui di minimarket.
Tukang parkir di minimarket ini biasanya dibayar sebesar Rp 2 ribu per kendaraan, padahal kendaraan yang parkir jarang ada yang berlama-lama.
Paling hanya sekitar 5-10 menit saja kendaraan konsumen parkir di minimarket.
Nah brother tahu gak berapa pendapatan tukang parkir minimarket?
Beberapa waktu lalu MOTOR Plus-online sempat bertanya ke salah satu tukang parkir di Alfamart daerah Cilebut, Bogor, Jawa Barat.
Menurut pria yang disapa Bang Coki itu, pendapatannya bisa mencapai Rp 500 ribu per harinya.
"Kalo normal biasanya tembus Rp 500 ribu," ujar Bang Coki (3/1/2021).
Baca Juga: Tukang Parkir Minimarket Tolak Dibayar Uang Koin, Pihak Alfamart Dibuat Gak Berdaya
Layaknya perusahaan besar, para tukang parkir disana dibagi menjadi beberapa shift kerja.
"Sekarang lagi ada pembatasan sampai jam 7 jadi cuman 2 shift, kalo normal bisa sampai shift 3," katanya.
Bang Coki menjelaskan sebenarnya ia tak menarik uang ke pengadara, tetapi biasanya memberikan Rp 2.000.
Sekali markir dalam satu shift bisa mengantongi Rp 200.000-250.000.
Artinya selama lima shift, minamal uang yang dikantongi juru parkir bisa mencapai Rp 500.000.
Ia juga secara blak-blakan menyebutkan sempat ada perebutan lahan parkir dengan organisasi masyarakat setempat.
"Awalnya ada ormas mau jaga tentu di tentang sama warga sekitar," jelasnya
Menurutnya menjaga parkir juga untuk memberdayakan penduduk setempat.
Baca Juga: Diduga Parkir Sembarangan Mobil Mewah Dicorat-Coret, Netizen Komentar Begini
"Dijaga orang sini semua, setiap bulan ada setoran ke kas RT," ucap dia.
Gimana, lumayan banget kan pendapatannya mencapai Rp 500 ribu per hari?
Itu berarti kalau dikalikan 30 hari alias satu bulan, tukang parkir minimarket bisa meraup Rp 15 juta!
Penulis | : | Fadhliansyah |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR