MOTOR Plus-Online.com - Bikers bisa catat, pihak minimarket jelas bilang parkir gratis, ini komentar soal adanya tukang parkir liar.
Heboh tukang parkir liar yang memaki konsumen minimarket perkara memberi uang parkir dengan koin recehan.
Konflik bermula ketika pelanggan minimarket Alfamidi Serdang, Mentari Dwi, keluar dari gerai tersebut dan mengambil motornya.
Mentari memberikan uang parkir sebesar Rp 2.000 dalam pecahan koin Rp 200.
Karena tak terima, tukang parkir liar tersebut malah memaki-maki pelanggan tersebut dengan kata kasar.
“Saya dicaci maki dengan kata-kata kasar dengan menyebut alat kelamin pria. Terus dia nyaris mau pukul dan narik motor saya,” kata Mentari, Kamis (16/12/2021) kemarin.
Mentari melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kemayoran, petugas kepolisian langsung mendatangi lokasi dan mengamankan HS.
Tukang parkir liar yang ada di minimarket memang menjadi keresahan bagi sebagian warga dan pelanggan.
Baca Juga: Heboh Tukang Parkir Minimarket Ogah Dibayar Uang Koin, Ternyata Ada Aturan Gratis Parkir
Namun gimana tindakan pihak minimarket sendiri soal tukang parkir liar ini?
Regional Corporate Communication Manager PT Sumber Alfaria Trijaya (Alfamart) Budi Santoso mengatakan bahwa sebenarnya Alfamart dan Alfamidi membebaskan biaya parkir untuk pelanggan.
Pihaknya juga sudah memasang pengumuman tersebut di setiap gerai.
Tetapi kebijakan bebas parkir itu sulit untuk direalisasikan karena maraknya juru parkir liar yang tidak bisa dikontrol oleh manajemen Alfamidi.
Budi mengatakan, pihaknya hingga saat ini masih berusaha membereskan persoalan juru parkir liar di seluruh gerainya secara bertahap.
"Kita memang belum 100 persen bebas (juru parkir liar) karena ada keterlibatan lingkungan. Selama ini sudah ada yang mengelola parkir di lingkungan sekitar swalayan tersebut, mungkin dari warga atau organisasi masyarakat," kata Budi di Jakarta, Kamis (16/12/2021).
Meski lahan parkir secara hitam di atas putih adalah milik atau disewa oleh pihak swalayan, namun jaringan minimarket itu tak bisa dengan bebas mengusir juru parkir liar.
Perlu pendekatan berupa sosialisasi dan negosiasi antara pihak swalayan dengan pihak yang mengklaim menguasai lahan parkir.
Baca Juga: Tukang Parkir Tolak Bayaran Pakai Uang Koin Gak Bakal Berkutik, Dendanya Tembus Segini
"Caranya kami melakukan koordinasi dengan melakukan sosialisasi kepada oknum tersebut. Bagaimana pun kita duduk bareng, kita sampaikan bahwa kami ingin lahan parkir ini, lalu dari masyarakat bagaimana," ungkap Budi.
Dengan melakukan pendekatan tersebut, diharapkan dapat ditemukan titik tengah antara kedua belah pihak.
"Inginnya semua (masalah dapat diselesaikan) secara persuasif dan baik, tanpa ada ancaman atau lainnya. Kita ingin duduk bareng membicarakan ini, bagaimana jalan yang terbaik bagi kedua belah pihak," ungkap dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saat Juru Parkir Liar Bertindak Layaknya Preman dan Setor Uang ke Ormas"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Yuka Samudera |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR