MOTOR Plus-Online.com - Viral syuting di tenda korban semeru, pemerannya pernah bergaya pembalap.
Heboh dibicarakan sebuah syuting sinetron dilakukan di sebuah lokasi tenda pengungsian korban Semeru.
Aktor Leo Consul meminta maaf setelah mengadakan syuting di tempat pengungsian korban Gunung Semeru.
Sinetron dengan judul Terpaksa Menikahi Tuan Muda (TMTM) yang dibintanginya dan Rebecca Tamara sedang menuai kecaman.
Syuting tersebut dilakukan di lokasi pengungsian Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur.
Mulanya, kehebohan ini berawal dari postingan akun Instagram @cakyo_saversemeru yang kemudian menjadi viral di media sosial mulai dari Twitter hingga Instagram.
Akun @cakyo_savesemeru menegaskan agar jangan jadikan bencana itu layaknya seperti drama.
Selain mengunggah video dan foto, akun tersebut juga menyerukan boikot terhadap sinetron TMTM.
Dalam poster yang diunggah, akun tersebut menyebut Lumajang masih berduka, sementara tim tersebut datang ke lokasi tersebut hanya untuk keperluan syuting.
Menanggapi viralnya pemberitaan tersebut, Leo Consul dan Rebecca Tamara selaku bintang dsinetron TMTM pun langsung meminta maaf.
Secara khusus keduanya pun mengungkapkan permintaan maafnya.
Bicara soal pemeran sinetron tersebut, Leo Consul sendiri pernah kedapatan bergaya bak pembalap.
View this post on Instagram
Seperti yang terlihat pada salah satu unggahan Instagram miliknya.
Ia tampak memakai wearpack balap berwarna cerah yaitu merah dan kuning.
Terlihat pula sebuah helm full face berwarna hitam sebagai pelengkap gaya dirinya ala pembalap.
Dikutip dari TribunJakarta.com, ternyata syuting sinetron tersebut tak memiliki izin dari pihak setempat maupun pihak Kabupaten Lumajang.
Baca Juga: Motor Trail Diberikan Mendagri untuk Korban Erupsi Gunung Semeru Berikut Bantuan Lainnya
Hal tersebut dikonfirmasi langsung oleh Bupati Lumajang, Thoriqul Haq.
Tak hanya itu, pengambilan gambar untuk tayangan sinetron itu tidak mengantongi izin dari pihak Satgas Semeru.
Fakta itu diungkap oleh Dansatgas Semeru Kolonel Inf Irwan Subekti.
Bahkan, tidak pernah ada koordinasi terkait pelaksanaan syuting tersebut.
“Tidak ada izin, dan tidak ada koordinasi,” tegas Kolonel Inf Irwan Subekti dikutip dari Kompas.com.
“Saya kira tidak tepat, saya sudah jelaskan, Satgas tidak mengizinkan (syuting di lokasi bencana) dan tidak dapat informasi terkait itu,” sambungnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Bupati Lumajang, Thoriqul Haq.
Ia menyebutkan bahwa kegiatan syuting tersebut tidak memiliki izin.
Baca Juga: Bantu Korban Erupsi Gunung Semeru, ARCI Salurkan Hasil Donasi dari Seluruh Chapter
"Kegiatan itu (syuting sinetron) tidak ada izin," kata Thoriqul Haq.
Kendati demikian, dia membenarkan adanya proses pengajuan izin dari rumah produksi pembuat sinetron.
Namun, hal itu masih dikoordinasikan dengan pihak berwenang.
"Masih proses pengajuan dari pihak PH untuk supaya dinas terkait koordinasi dengan pihak yang berkeputusan," jelas Thoriqul Haq.
Thoriqul Haq mengaku belum menentukan tindakan merespons kejadian tersebut.
"Saya selesaikan dulu di internal, siapa yang berkomunikasi dengan PH, setelah itu segera akan ada tindakan," ungkapThoriqul Haq.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul "Dihujat Syuting Sinetron di Tempat Pengungsi Semeru, Leo Consul Minta Maaf: Harusnya Lebih Teliti"
Source | : | TribunJakarta.com |
Penulis | : | Yuka Samudera |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR