Namun, hal ini justru menciptakan masalah baru bagi Yamaha, karena juara asal Prancis itu semakin menekan perusahaan asal Iwata.
Sebagai syarat untuk perpanjangan kontrak, Fabio menginginkan gaji yang lebih tinggi, dan dia meminta YZR-M1 yang mampu menghasilkan lebih banyak power di trek lurus.
Setelah memenangkan Kejuaraan Dunia MotoGP 2015 dengan Jorge Lorenzo, tahun-tahun pasang surut telah dilalui.
“Gelar juara dunia Fabio, dalam arti tertentu, adalah hadiah untuk kerja keras itu. Saya masih termotivasi untuk melakukan pekerjaan saya," sambung Lin Jarvis.
"Tetapi hasil yang baik adalah kuncinya. Saya 64 tahun dan saya memiliki tiga atau empat tahun lagi, saya pikir."
"Saya ingin merayakan dua gelar atau lebih dan kemudian pensiun,” tutupnya.
Baca Juga: Ini Alasan Bos Yamaha Akhiri Karier Balapnya Di Yamaha Endurance Festival 2021
Source | : | Corsedimoto.com |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR