MOTOR Plus-Online.com - Honda terpaksa merecall motor gedenya Rebel 1100.
Hal ini diumumkan American Honda Motor Company.
Recall yang melibatkan 1.022 Honda Rebel 1100 di Amerika Serikat (AS).
Adapun penarikan kembali dilakukan setelah terdapat indikasi tutup radiator yang berpotensi rusak.
Mengutip dari Rideapart, recall dilakukan buat semua Rebel 1100 yang diproduksi antara 10 April 2021 dan 22 Juli 2021.
Masalah ini pertama kali diketahui oleh Honda Jepang.
Pada Juli 2021 pihaknya memulai penyelidikan resmi terhadap masalah dan sumbernya.
Menurut laporan penarikan resmi Honda, problem itu berawal dari proses pembuatannya.
Baca Juga: Konsumen Indonesia Tenang, Royal Enfield Classic 350 Kena Recall Cuma di Negara Ini
Cetakan tutup radiator tidak tepat saat membentuk ketinggian kait luar.
Atau bisa dikatakan melebihi spesifikasi pabrik.
Akibatnya tutup radiator yang bermasalah tidak dapat menyegel dengan benar.
Hal ini bisa kemungkinan menyebabkan bocor atau menyemburkan air cooled panas selama pengoperasian.
Kesalahan tersebut dapat menyebabkan cedera pengendara dan berpotensi meningkatkan risiko kecelakaan.
Kendala ini telah diperbaiki, dan langkah-langkah pemeriksaan tambahan sekarang dilakukan untuk memastikan bahwa bagian ini diproduksi sesuai spesifikasi.
Selanjutnya pihak pabrikan bakal menghubungi pemilik Honda Rebel 1100 yang terkena dampak.
Kemudian menginstruksikan mereka untuk membuat janji dengan dealer resmi Honda Powersports terdekat untuk pemeriksaan dan layanan penarikan kembali.
Pemberitahuan pemilik dimulai pada 13 Februari 2022.
Baca Juga: Belum Lama Rilis Royal Enfield Classic 350 Kena Recall, Ternyata Ini Masalahnya
Langkah selanjutnya dealer akan mengganti tutup radiator dan juga mengisi ulang cairan pendingin yang hilang secara gratis.
Jika pemilik telah membayar untuk melakukan layanan tersebut sebelum penerbitan recall ini, penggantian bisa dilakukan asal memenuhi syarat dan disertai dokumentasi yang tepat.
Source | : | Rideapart |
Penulis | : | Erwan Hartawan |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR