MOTOR Plus-Online.com - Peminat olahraga trabasan atau off road mulai mengalami pertumbuhan.
Hal ini terbukti dari banyak pabrikan yang jual motor trail di Indonesia.
Meski terlihat mudah, menunggangi motor trail bukan perkara mudah.
Apalagi biasanya motor penggatuh tanah bisa dibilang lebih tinggi dari motor dibanding jenis lain.
Nah hal itu yang terkadang membuat bikers yang punya postur tubuh kurang tinggi jadi kesulitan.
Tapi tenang aja, ada kok tipsnya buat menunggangi motor trabasan ini.
Hal ini diunggapkan Instruktur Yamaha Racing Academy, Muhammad Arief
Menurutnya, rang-orang berpostur pendek sebenarnya bisa mengendarai motor trail dengan mudah.
Baca Juga: Biker Yamaha WR 155 R Jajal Jalur Offroad di Jelitik Bangka, Trabasan Sambil Beramal
Syaratnya, mereka harus memahami posisi duduk atau riding position selama di kendaraan.
Pertama, yang harus pertihan saat berhenti atau diam, hanya satu kaki yang turun, bukan dua.
Soalnya jika keduanya turun, maka yang ada malah jinjit alias tidak menapak sempurna.
Inilah bisa mengganggu keseimbangan motor trail yang dikenal cukup berat.
“Untuk orang yang posturnya kurang tinggi, tipsnya jangan fokus menapak dua kaki saat berhenti. Jadi, satu aja." ujar Arief saat berbincang dengan media.
"Karena dari segi kekuatan, lebih kuat menapak dengan satu kaki tapi sempurna, ketimbang dua tapi menjinjit,” sambungnya.
Kedua, saat naik motor usahakan posisi gear sudah berada di gigi satu, bukan netral.
Setelah itu, naiklah ke motor saat kondisinya masih terstandar.
Baca Juga: Aneh Ban Motor Trail Dikempesin Saat Trabasan, Ternyata Begini Alasannya
Jika sudah berada di atas, naikan standara motor lalu mulailah melaju.
“Pas naik ke motor, gear jangan netral. Karena apa? Nanti ribet. Soalnya, kaki bakal turun lagi, masukin gigi, naik lagi. Kerja dua kali,” terangnya.
Terakhir menurut Arief sebelum benar-benar berhenti di satu titik, pengendara bertubuh pendek harus sudah tahu di mana kakinya akan berpijak.
Misalnya, di gundukan tanah atau bebatuan yang permukaannya lebih tinggi.
“Kalau di jalur, sebelum berhenti kita udah ada tempat tujuan untuk berhenti, misal cari gundukan jalan. terus pas berhenti pastikan gear satu, jadi pas turun dan mau jalan, tinggal gas aja,” saran Arief.
Baca Juga: Serunya Trabasan Pakai Yamaha WR 155R Terjang Bukit Hambalang
“Kalau lagi trabasan ramai-ramai, mereka yang tubuhnya pendek juga harus jaga jarak."
"Sebab, kalau mendadak berhenti, kita gak punya waktu buat nyari tumpuan. Jadi nyari momentum yang pas,” kata dia melanjutkan.
Penulis | : | Erwan Hartawan |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR