Mengenal Sirkuit Ancol, Sirkuit Internasional Pertama Di Indonesia Berbentuk Kuda Lumping

Erwan Hartawan - Rabu, 29 Desember 2021 | 15:30 WIB
widodogroho.com
Ilustrasi balapan disirkuit Ancol

MOTOR Plus-Online.com - Siapa yang masih menganggap kalau Sentul adalah sirkuit pertama di Indonesia.

Perlu tahu nih, kalo sebelum ada sirkuit Sentul Indonesia pertama kali membuat sirkuit Ancol.

Sirkuit Ancol merupakan sirkuit otomotif pertama di Indonesia & dibangun sekitar tahun 1970.

Ini pun Sirkuit satu-satunya pada saat itu dan merupakan kebanggaan bangsa Indonesia pada masa itu.

Sirkuit balap mobil yang berada di kawasan Ancol, Jakarta Utara ini banyak menarik perhatian pada kala itu.

Bukan saja karena lokasinya terletak di dalam arena rekreasi Taman Impian Jaya Ancol

Akan tetapi juga karena olahraga balap mobil maupun motor merupakan hal yang baru pada saat itu.

Sehingga banyak orang penasaran ingin melihat seperti apa balapan mobil dan motor itu.

Pada saat pembangunan sirkuit ini, banyak sekali sponsor yang mengeluarkan dana yang tidak main–main pada kala itu.

Baca Juga: Jadi Tempat Balap Liar, Jawara Balap di Sirkuit Ancol Kerap Dijuluki Setan Ancol

Seperti Astra dan PT Indocement, kedua perusahaan ini menyumbang Rp 30 juta kepada PT Jaya Ancol Sirkuit yang pada saat itu menjadi pengelola maupun yang membangun sirkuit.

Dan Tinton Soeprapto, pembalap yang memiliki segudang prestasi dan merupakan ayah dari 2 pembalap nasional yaitu Ananda Mikola serta Moreno Soeparpto ini, pada kala itu pernah ditunjuk sebagai maskot pembalap oleh Ali Sadikin.

Ali Sadikin yang saat itu menjabat sebagai Gubernur DKI.

Hal ini bertujuan agar banyak menyedot pembalap asing agar mau bertarung di sirkuit Ancol, Jakarta Utara.

Perpunas
Renovasi sirkuit Ancol

Sirkuit ini sepertinya mengalami beberapa kali renovasi dalam proses pembangunannya.

Pada bulan Oktober tahun 1969, diadakan acara Jaya Antjol Race I dimana saat itu kondisi sirkuit hanyalah berupa jalanan perumahan biasa dengan tikungan yang patah-patah.

Lebar sirkuit ini hanya 7 sampai 10,5 meter saja dengan panjang lintasan 3.590 meter.

Selanjutnya pada tahun 1970, diadakan Jaya Antjol Race II pada bulan Oktober.

Pada acara kali ini, panjang sirkuit diubah menjadi 3.950 meter dan jumlah tikungannya ditambah 2 menjadi 12 tikungan.

Pada tahun 1971, sirkuit Ancol dipugar secara total Dengan biaya sekitar 400 juta rupiah pada tahun 1971.

Dana tersebut digunakan untuk pengaspalan hotmix, pembangunan paddock, pit dan tower.

Paddock sirkuit Ancol ini terdiri dari 3 ruangan yang masing-masing berukuran 150 m x 12 m, 75 m x 12 m dan 51 m x 5 m.

Paddock ini sanggup menampung sekitar 100 mobil atau 150 motor balap termasuk perlengkapannya.

Baca Juga: Ini Pembalap Indonesia Di Zaman Sirkuit Ancol, Pada Tahu Belum?

Pada bagian pit, terdapat ruangan yang mampu menampung 30 mobil balap atau 50 motor balap.

Cukup memadai untuk 2 orang pit crew masing-masing pembalap.

Selain itu, ada juga tower kontrol yang terdiri atas 3 lantai dimana lantai teratas digunakan untuk score board dan TV juga tempat wartawan dan polisi ditempatkan.

Lantai pertama bangunan tower ini digunakan sebagai ruangan race control, dokter dan bendera.

Lantai kedua bangunan ini sendiri digunakan sebagai ruang pengecekan waktu dan kantor panitia perlombaan.

Layout sirkuit ini menjadi kurang lebih sama seperti sirkuit perkotaan dengan jalur lurus yang mendominasi dipadukan dengan tikungan patah.

Hanya saja, karena pembangunan di Jakarta zaman '70-an dulu belum sepesat sekarang.

Bayangkan saja daerah desa atau perumahan yang belum dibangun sehingga hanya berupa tanah kosong dengan ilalang serta beberapa pohon diberi jalanan aspal dan dipakai untuk balap.

Sebegitu sederhananya sirkuit ini sampai-sampai paddock peserta balapan pun berada dibawah pohon.

Secara spesifikasi, sirkuit ini setelah mengalami renovasi 1971 berubah menjadi seperti bentuk huruf L macam sirkuit Salzburg (Austria) dan Lakeside (Australia) pada zamannya.

Baca Juga: Wow, Inilah Pembalap Kenamaan Indonesia Yang Bersinar, Saat Era Sirkuit Ancol

Panjang lintasannya menjadi 4.470 m dengan lintasan lurus yang melalui restoran Duta Toradja sepanjang 1.070 m.

Lebar jalannya pun juga ditambah menjadi 9 meter dan 12 meter dari yang sebelumnya direncanakan minimum 10 meter dan maksimum 18 meter setelah mempertimbangkan aspek keamanan.

Tidak heran kalau kemudian sirkuit ini menjadi salah satu yang terbaik di Asia pada waktu itu tepat di belakang sirkuit Fuji, Jepang.

Tidak heran juga kalau kemudian ada banyak acara berskala internasional yang dihadirkan di sirkuit ini seperti misalnya Grand Prix Ancol, endurance 7 jam Ancol dan sebagainya.

Mobil-mobil yang berlaga di sirkuit ini juga sebenarnya tidak main-main juga. PT. Astra misalnya, pernah mengembangkan Toyota Starlet KP47 dan Toyota Corolla KE30 dengan Tom's Jepang khusus untuk spesifikasi sirkuit ini.

Sirkuit Ancol sendiri awalnya dikelola BPP Ancol, dan sempat dipegang oleh Herman Sarens Sudiro sedangkan untuk Tinton Soeprapto kebagian pada tahun 1983.

Sampai kemudian Gubernur Soeprapto mengirim perintah kepada Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) yang pada saat itu dijabat oleh Hutomo Mandala Putra, yang akrab dipanggil Tommy.

Yang intinya, boleh menggunakan sirkuit Ancol sampai ada penggantinya.

Baca Juga: Wuih, Yamaha TZR250 Motor Balap Zaman Ancol Masih Ada, Tersisa 2 Unit

Luas area sirkuit Ancol yang semula 40 hektar jadi mengecil yang menyisakan luas lahan sekitar 12 hektar.

Tribun Jakarta
Gambaran sirkuit Ancol untuk Formula E

Selain warga pemukiman terganggu dengan deru mesin balap dan polusi asap, Sarana di dalam arena sendiri banyak yang rusak.

Barangkali satu-satunya yang masih mulus pada saat itu hanya lintasan sirkuitnya sendiri.

Hingga pada akhirnya Sirkuit Ancol pun ditutup pada tahun 1992, digantikan oleh Sirkuit Sentul yang berada di Bogor yang berjarak 40 km dari Jakarta.

Terbaru sirkuit Ancol bakal kembali dihidupkan setelah pemprov Jakarta menetapkan lokasi sirkuit untuk Formula E.

Sirkuit Ancol pun akan dibangun mengikuti spesifikasi FEO dan FIA.

Sirkuit ditargetkan rampung pada April 2022.

Dalam sketsa desain sirkuit Formula E yang diterima Tribun diketahui memiliki panjang lintasan 2,4 kilometer, lebar 12 meter dan 18 tikungan.

Nantinya sirkuit dibuat dengan arah lintasan searah jarum jam dan memiliki panjang 600 meter untuk trek lurus.

Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) di kawasan Taman Impian Jaya Ancol ditargetkan selesai dibangun pada April 2022 dan berbentuk kuda lumping.

Gimana penasaran gak nih sama sirkuit baru Ancol?

Penulis : Erwan Hartawan
Editor : Joni Lono Mulia


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular