MOTOR Plus-online.com - Ada tiga isu utama yang membayangi gelaran MotoGP Indonesia 2022 di sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Pariwisata (Kemenparekraf) sedang fokus menyiapkan pelaksanaan MotoGP Indonesia 2022 di sirkuit Mandalika, pada Maret mendatang.
"Kurang lebih 2 bulan 12 hari dari penyelenggaraan MotoGP. Kami melibatkan semua pihak dalam melakukan sinkronisasi, dan ada tiga isu utama," kata Menparekraf, Sandiaga Uno, dikutip dari Kompas.com, Senin (3/1/2021).
Pria yang akrab disapa Sandi itu mengungkapkan, isu pertama yang dihadapi adalah terkait akomodasi pengunjung gelaran MotoGP Indonesia 2022.
Belajar dari gelaran WSBK Indonesia 2021 di sirkuit Mandalika pada November 2021 lalu, terjadi lonjakan pengunjung di kisaran wilayah tersebut.
"Belajar dari World Superbike, ada peningkatan 5 sampai 10 kali kunjungan," ungkapnya.
Oleh karena itu, Kemenparekraf bersama dengan berbagai pihak terkait sedang fokus menambah jumlah infrastruktur penginapan yang akan mengakomodasi pengunjung MotoGP Indonesia 2022.
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Vinsensius Jemadu mengatakan, untuk mengatasi isu tersebut, pihaknya tengah gencar melakukan kerja sama dengan sejumlah pihak, guna meningkatkan jumlah penginapan.
Baca Juga: Jelang MotoGP Indonesia 2022 Di Sirkuit Mandalika, Harga Kamar Hotel Naik 100 Persen
Baca Juga: Media Asing Ragu MotoGP Indonesia 2022 Bukan Karena Sirkuit Mandalika, Lantaran Hal Ini
Isu ketersediaan penginapan, kerja sama dengan Bobobox dan Eiger
Bobobox menjadi salah satu mitra yang digandeng oleh Kemenparekraf untuk menyediakan penginapan di kawasan Mandalika.
Vinsensius melanjutkan, Bobobox akan membangun sebanyak 100 hingga 200 unit penginapan dengan konsep kabin.
"Dengan kapasitas kabin 2 orang, sehingga bisa menampung 400 wisatawan," sambungnya.
"Selain itu kami juga kerja sama dengan Eiger, Eiger juga berusaha untuk memberikan kontribusi untuk masalah akomodasi dengan membangun tenda-tenda yang sifatnya temporer untuk mengakomodir lonjakan pengunjung," tambah Vinsensius.
Isu kesiapan SDM
Setelah akomodasi, pelaksanaan MotoGP Indonesia 2022 juga menghadapi isu terkait kesiapan sumber daya manusia (SDM).
Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf, Wisnu Bawa Tarunajaya menuturkan, nantinya kebutuhan SDM akan dibagi ke dalam tiga lingkaran.
Yaitu lingkaran 1 di dalam sirkuit, lingkaran 2 di area sirkuit, lingkaran 3 di luar sirkuit.
"Pelayanan di lapangan akan kami sesuaikan dengan rencana."
"Mudah-mudahan Minggu ini sudah termapping dari sisi kebutuhan jumlah SDM," ujarnya.
Baca Juga: Jelang Tes MotoGP 2022 Indonesia, Sirkuit Mandalika Terapkan Protokol Kesehatan Ketat
Isu produk ekonomi kreatif
Adapun isu terakhir yang dihadapi oleh Kemenparekraf adalah berkaitan dengan produk-produk ekonomi kreatif, yang diharapkan dapat mendorong pemulihan ekonomi nasional.
Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf, Muhammad Neil El Himam memastikan, nantinya dalam gelaran MotoGP Indonesia 2022, tidak hanya produk NTB saja yang akan dipasarkan, tapi produk khas dari berbagai wilayah Indonesia.
"Nanti bisa sebagai souvenir untuk turis, wisatawan sehingga bisa bawa pulang kenangan tersendiri untuk gelaran MotoGP," jelasnya.
Baca Juga: Gubernur NTB Peringatkan Pelaku Usaha Jelang MotoGP Indonesia 2022 Di Sirkuit Mandalika, Ada Apa?
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jelang Pelaksanaan MotoGP di Sirkuit Mandalika, 3 Isu Utama Membayangi"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR