MOTOR Plus-online.com - Bikers udah minum kopi tapi malah bikin tambah ngantuk dan lemes, bisa jadi ini penyebabnya bro.
Budaya ngopi sama motoran sepertinya enggak bisa lepas satu sama lain.
Misal saat sunmori pasti bikers akan mencari tempat ngopi alias coffee shop buat bersantai menenggak kopi di pagi hari.
Selain itu, saat bikers touring dan sudah merasa capek pasti bakal minggir istirahat di warung kopi, dan tentunya mesen segelas kopi hangat.
Mau kopi sasetan atau kopi mewah di coffee shop, intinya sama-sama ngopi.
Kopi jadi andalan bikers karena mengandung kafein yang bisa menjadi stimulan tubuh.
Kafein di dalam kopi bisa mengusir kantuk, meningkatkan fokus, dan membangun mood positif sehingga tubuh siap digunakan untuk beraktivitas seharian.
Namun beberapa orang justru mengantuk dan lemes setelah minum kopi.
Lah kok bisa, kenapa ya?
Melansir dari Sleep Foundation, gangguan tidur, dehidrasi, dan perubahan kadar glukosa dalam darah akibat kafein bisa membuat bikers merasa lelah dan lemas setelah minum kopi.
Berikut ini penjelasan singkat beberapa penyebab Anda kelelahan dan mengantuk selepas mengonsumsi kopi:
1. Gangguan tidur
Kafein bisa mengganggu jam tidur seseorang.
Ketika semalaman kurang tidur, mereka akan lebih banyak mengonsumsi kopi di pagi hari untuk mengusir kantuk dan mendapatkan semangat.
Akibatnya justru menjadi bumerang, karena asupan kafein yang berlipat justru akan membuat mereka lebih menderita gangguan tidur lebih parah lagi.
Hal inilah yang menyebabkan fatigue atau kelelahan panjang hari demi hari meski setiap pagi Anda sudah menyesap secangkir kopi.
Baca Juga: Nunggu Musim Balap 2020, Dimas Ekky Pratama Launching Kedai Kopi Pacul
2. Level toleransi kafein
Sama seperti alkohol, tubuh juga akan beradaptasi dengan asupan kafein sehari-hari dan mengembangkan level toleransi dari waktu ke waktu.
Jadi jika awalnya secangkir kecil kopi bisa langsung membuat terjaga dan fokus, selepas beberapa waktu mengonsumsi kopi secara rutin, tubuh akan membangun toleransi kafein.
Imbasnya, efek kafein dari secangkir kecil kopi tak akan dirasakan semaksimal dahulu.
3. Dehidrasi
Kopi adalah zat diuretik, yaitu bisa memicu tubuh memproduksi urine berlebih sehingga membuat kita lebih sering buang air kecil.
Selepas minum kopi dan kita kehilangan banyak cairan tubuh serta tak menggantinya dengan asupan air yang cukup, maka tubuh akan mengalami dehidrasi.
Dehidrasi bisa menimbulkan beberapa masalah, mulai dari fatigue, gelisah, hingga menurunnya kemampuan daya ingat.
Baca Juga: Medan Mencekam, Video Detik-detik Geng Motor Hancurkan Kedai Kopi, Berawal Dari Konvoi
4. Perubahan kadar gula dalam darah
Rutin meminum kopi pagi bisa menyebabkan toleransi insulin, sehingga bisa mempengaruhi cara tubuh dalam menjaga kestabilan gula dalam darah.
Hal ini bisa membuat tubuh lebih sensitif ketika menerima glukosa dan karbohidrat dari minuman atau menu makanan sarapan pagi kita.
Meningkatnya glukosa dalam darah, bisa menimbulkan kelelahan atau fatigue yang mendera dalam waktu cukup lama.
Ketika gula darah memuncak kemudian turun dengan cepat, akan ada pula efek kelelahan panjang yang susul-menyusul.
5. Metabolisme kafein
Masing-masing tubuh memiliki waktu metabolisme atau perombakan dan penyerapan kafein yang berbeda-beda.
Jika tubuh bikers termasuk yang lambat merombak kafein, maka efek stimulan dalam kafein juga akan lebih lambat bikers dapatkan.
Banyak hal yang bisa memperlambat metabolisme kafein ini, seperti misalnya kehamilan atau gangguan kesehatan pada hati.
Selain lima faktor di atas, ada satu lagi faktor mengapa selepas mengonsumsi kafein tubuh justru kelelahan.
Baca Juga: Wadaw! Honda Vario Hilang Dicuri, Pelaku Diciduk Polisi Pas Lagi Asyik Ngopi di Warkop
Faktor terakhir ini adalah genetika.
Beberapa ilmuwan meyakini bahwa genetika berperan besar tentang bagaimana tubuh kita merespon kafein.
Beberapa gen merespon kafein dengan cepat, dan beberapa lagi tidak.
Jadi itu bro alasan masih ngantuk dan lelah walau sudah minum kopi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Malah Mengantuk dan Lelah Selepas Minum Kopi? Ini Penjelasan Ilmiahnya"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR