Ada Kasus Omicron di NTB, Gimana Nasib MotoGP Indonesia 2022 di Sirkuit Mandalika?

Indra Fikri - Senin, 24 Januari 2022 | 20:40 WIB
Tribunnews.com
Ada temuan kasus Covid-19 varian Omicron di Nusa Tenggara Barat (NTB), bagaimana nasib MotoGP Indonesia 2022 di Sirkuit Mandalika?

MOTOR Plus-online.com - Ada temuan kasus Covid-19 varian Omicron di Nusa Tenggara Barat (NTB), bagaimana nasib MotoGP Indonesia 2022 di Sirkuit Mandalika?

Temuan kasus tersebut ternyata tidak akan mengubah skenario MotoGP Indonesia 2022 yang akan digelar pada 20 Maret mendatang.

Hal ini dinyatakan Kapolda NTB, Irjen Pol Djoko Poerwanto Senin (24/1/2022).

"MotoGP tetap akan berlangsung sesuai jadwal sebab sejauh ini tidak ada skenario perubahan," kata Irjen Pol Djoko Poerwanto dikutip dari Antara.

Irjen Djoko menyampaikan hal tersebut menanggapi adanya temuan dua kasus positif Covid-19 varian Omicron di NTB dan keduanya terindikasi tertular transmisi lokal.

Dia mengungkapkan, temuan dua kasus positif varian Omicron tersebut menjadi cambuk bersama terutama agar Satgas Covid-19 dan masyarakat tetap waspada serta tidak panik.

Intinya, masyarakat harus tetap tenang dan disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) Covid-19, melalui gerakan 5M (mencuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilisasi) serta melakukan vaksinasi COVID-19.

"Kami dari kepolisian ada kegiatan pengetatan prokes dan itu akan kita laksanakan. Intinya waspada," ungkapnya.

Baca Juga: Jelang MotoGP Indonesia 2022, Kok Ada Aspal Beda Warna di Sirkuit Mandalika?

Baca Juga: Sirkuit Mandalika Masih Grade B, MotoGP Indonesia 2022 Butuh Lisensi Grade A

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB dr Lalu Hamzi Fikri menambahkan, dua kasus positif COVID-19 varian Omicron berdasarkan hasil laporan yang diterima per 20 Januari 2022, merupakan satu warga dari Kabupaten Sumbawa dan satu dari Kota Mataram.

Keduanya merupakan pasien lanjut usia yang memiliki komorbid. Bedanya pasien di Sumbawa merupakan orang tanpa gejala (OTG) dan sudah divaksin dan sudah sembuh begitu juga 28 orang hasil pelacakan kontak.

"Sementara pasien di Kota Mataram terkonfirmasi meninggal. Pasien ini komorbid dan belum divaksin. Keduanya terindikasi tertular transmisi lokal," katanya.

Terkait dengan itu, pihaknya mendorong agar masyarakat melakukan vaksinasi COVID-19 sebagai upaya peningkatan daya tahan tubuh dan yang sudah dua kali vaksin segera melakukan vaksin penguat atau "booster".

Menurutnya, varian Omicron sudah ditemui lebih pada 100 negara, termasuk kasus pertama di Jakarta. Hal itu dipicu karena mobilitas penduduk sangat tinggi.

"Karenanya Omicron ini harus disikapi dengan tetap meningkatkan kewaspadaan menerapkan prokes, serta melakukan vaksinasi sebab pandemi belum berakhir," katanya.

Pasalnya, tambah Fikri, jika melihat kasus-kasus COVID-19 yang ada, pasien yang belum divaksin memiliki risiko terkena dengan kondisi kesehatan lebih buruk dibandingkan dengan yang sudah vaksin.

"Masyarakat yang sudah divaksin akan memiliki daya tahan tubuh berbeda dengan yang belum vaksin," katanya.

Baca Juga: Usai Latihan Di Sirkuit Mandalika, Mario Aji Minta Restu Ke Wapres RI

Source : Kompas.tv
Penulis : Indra Fikri
Editor : Aong


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular